pREY

Permadi Adi Bakhtiar
Chapter #7

ACT VI MEETING AN OLD FRIEND


Waktu pemilihan umum semakin mendekat sehingga tekanan kepada Rey untuk mendapatkan suara semakin meningkat. Akan tetapi hal itu bukan merupakan urusan utama bagi Rey, kini dalam pikirannya hanya ada satu hal yaitu mencari dalang di balik penjualan obat-obatan terlarang di SMA Bhakti Luhur. Kini dirinya mendapatkan sebuah petunjuk namun konsekuensi yang harus Rey terima juga besar. Hari ini adalah saatnya Rey harus berkonfrontasi dengan sahabatnya.

Jika pada biasanya Rey selalu menunggu di lorong untuk menggerakan plot cerita kini ia memilih untuk menunggu di parkiran. Sepertinya plot berpihak kepada Rey karena orang yang ditunggu akhirnya muncul.

“Rusman ada beberapa hal yang ingin kubciarakan denganmu,” ucap Rey dengan serius.

Rusman hanya mengacuhkan Rey, ia pun berjalan ke arah motornya yang ada di belakang Rey.

“Kau sengaja menjauhiku, sejujurnya aku tidak tahu alasan dibaliknya namun aku punya beberapa tebakan,” lanjut Rey.

Mendengar hal itu membuat Rusman terdiam.

“Apa maumu?” ucap Rusman yang kini mau berbicara.

“Aku hanya ingin tahu apa alasanmu menjauhiku?” balas Rey.

“Bukannya kau punya tebakan?” tanya Rusman balik.

“Aku ingin mendengarnya langsung darimu tapi kalau aku boleh menebak ini berhubungan dengan Ayu kan?” tanya Rey pelan.

Mendengar hal itu membuat Rusman naik pitam, ia langsung meraih kerah Rey.

“Sepertinya aku benar,” ucap Rey sembari menghela nafas.

Rusman melepaskan cengkramannya dan membalikan badannya.

“Tapi tak kusangka kalau hal tersebut bisa menyebabkan permasalahan di antara kita,” lanjut Rey.

“Jangan menganggap remeh hal ini, ini adalah sesuatu yang berharga buatku,” balas Rusman dengan nada tinggi.

“Oke aku mau klarifikasi meskipun anehnya seharusnya kamu sudah tahu bahwa ketika Ayu menyatakan cintanya kepadaku, aku menolaknya,” balas Rey.

Rusman hanya terdiam namun dari wajahnya nampak jelas bahwa ia sedang marah.

“Klasik sekali, kau selalu berpikir kalau semua itu adalah tentangmu,” balas Rusman.

“Apa maksudmu?” tanya Rey heran.

Lihat selengkapnya