Jam Istirahat
Gin dengan langkah sempoyongan karna rasa kantuk masih menggelantung dimatanya berjalan menuju kantin sekolah. Dalam sekejap ia menjadi perhatian siapa saja murid yang dilewatinya. Sosoknya yang terlihat sangat aneh membuat murid-murid di sekolah itu bergumam.
Sesampainya di kantin, Gin memesan makanan, dan dia pun duduk di meja kantin. Gin masih menjadi pusat perhatian, kali ini lebih aneh lagi, karna dia tertidur di kantin. Dan yang lebih anehnya lagi, ketika makanan yang ia pesan datang. Ia langsung memakannya tanpa membuka matanya.
“Makan sambil tidur ?” gumam siapa saja yang melihatnya.
“Bu pesan satu ya,” pinta Bayu yang baru tiba di kantin. Setelah memesan kemudian ia duduk bersama 4 teman bandnya.
Mereka ngobrol-ngobrol masalah band yang sedang mereka jalani. Lagi asik-asik ngobrol, Bayu dikejutkan oleh sosok Gin yang masih asik makan dengan tertidur.
“Kayaknya pernah ngeliat deh,” gumam Bayu. Dia berdiri lalu mendekati Gin, dia perhatikan wajah Gin dalam-dalam…..
“Woyyy bangun lo setan……” teriak Bayu menyadari bahwa Gin lah yang menyerempet ia tadi pagi.
Gin yang masih makan tanpa membuka mata hanya mendesah pelan. "Hmm?"
Gin awalnya hanya ingin menikmati makan siangnya dengan tenang. Meski kantin penuh dengan murid-murid yang menatapnya aneh, ia tidak terlalu peduli. Baginya, selama ada makanan di depan mata, itu sudah cukup.
Namun, ketenangannya terusik ketika Bayu dan teman-temannya mendekat dengan wajah penuh amarah.
"Lo pikir gue bakal diem aja setelah kejadian tadi pagi?" Bayu menatap Gin dengan tatapan tajam.
Dengan wajah santai tanpa dosa Gin membuka matanya “ Siapa ya, apa kita pernah kenal sebelumnya ?” tanya Gin yang makin membuat Bayu kesal.
"Jangan pura-pura bego!" Bayu membanting tangannya ke meja, membuat beberapa orang di kantin menoleh ke arah mereka. "Lo yang nyerempet gue tadi pagi, kan?! Trus lo malah sok nggak kenal?!"
Gin mengunyah makanannya dengan santai, lalu akhirnya membuka mata lagi. "Hah… yang tadi pagi? Oh… yang lari kayak orang kesetanan itu, ya?"
Bayu mengepalkan tangannya. "Kurang ajar!"
Salah satu temannya, Jefry, ikut menimpali, "Lo juga udah ngehina band kita! Lo pikir kita nggak denger, hah?! Lo bilang band kita suram?! Maksud lo apaan?!"
Gin mengerjapkan matanya. "Hah? Kapan gue bilang begitu?"
Bayu semakin emosi. "Lo pikir lo siapa, hah?! Anak baru sok jago!"
Melihat Bayu makin naik pitam, Gin hanya menghela napas dan mengangkat tangannya, seolah ingin menghentikan drama ini. "Gue nggak ada waktu buat ini. Kalian mau marah? Silakan. Gue mau makan."
“Ayo ikut lo kebelakang kantin !!” perintah Bayu meremas kerah baju Gin dan menyeretnya ketempat yang ia inginkan. Seraya Bayu memberi isyarat kepada teman-temannya untuk mengikutinya. Gin dengan terpaksa mengikuti perintah Bayu sambil membawa piring makanan yang belum habis.
---
Kembali ke kelas 3-A
Tesa sedang malas ke kantin, karna malas bertemu dengan kekasihnya itu. Dia malas bila bertengkar di kantin dan disaksikan oleh banyak orang. Lebih baik dia berdiam diri di kelas sambil mendengarkan lagu dari ponsel kesayangannya.
“Tesaa….Tesaa…Tesaa gawat Sa,” teriak Aini, teman sebangku Tesa yang baru kembali dari kantin.
“Apa sih Ni, dateng-dateng udah heboh ?” gerutu Tesa yang merasa terganggu.
“Cowok lo ribut sama anak baru di kelas kita, dia ngeroyok anak baru itu,” ucap Aini.
“Ya udahlah, kalo gitu cowok gw gak bakal kenapa-kenapa kan,” kata Tesa cuek.
“Iya juga sih, ngapain gw heboh sendiri ya,” kata Aini, terlihat wajahnya nampak bodoh menyadari hal itu.