"Kita putus aja Sel."
Selly membulatkan matanya, terkejut dengan ucapan cowok yang ada di depannya ini. Senyuman yang semula menghiasi wajah cantiknya hilang dalam sekejap. Gadis itu terdiam, mencoba mencerna kalimat perpisahan itu. Seketika lidahnya terasa kelu untuk berucap, dadanya terasa sesak. Bahkan ia sama sekali tidak ada kepikiran bahwa hubungannya akan berakhir begitu saja.
Tapi kenapa? Selly bertanya dalam hati.
Selly mencoba untuk mengingat-ingat apa yang terjadi kemarin. Apa yang sudah diperbuatnya, sampai-sampai cowok didepannya ini memutuskan hubungan mereka. Tidak ada masalah sama sekali, bahkan kemarin hubungan mereka baik-baik saja. Bahkan cowok di depannya ini sudah berbaik hati mengantar Selly pulang.
Raut wajah Selly mengisyaratkan meminta penjelasan dari cowok itu, tak ada keberanian untuk menanyakan alasan dari putusnya hubungan mereka secara lisan.
"Gue nggak pernah naruh perasaan apapun sama lo, " kata cowok itu dengan enteng seolah bisa membaca raut wajah gadis didepannya ini yang meminta penjelasan. Raut wajahnya seolah tidak menunjukkan penyesalan ataupun rasa bersalah. Seolah-olah keadaan sedang fine-fine saja. Padahal tidak untuk Selly. Gadis itu mati-matian menahan matanya yang terasa panas. Ia mendesah pelan. Matanya bergerak kesana kemari seperti mencari jawaban.