Prince of Hell

Gigi Kelinci
Chapter #2

Latte Marie Swan

Sepanjang mata memandang. Tampak pepohonan pinus yang tinggi menjulang, rerumputan yang masih basah dan membentang, serta kabut tipis yang terbang melayang.

Suara tapak kuda kini memburu dan beradu menjadi satu. Seorang gadis berambut coklat hazel tengah memacu kuda berwarna coklat tua. Kuda itu berlari menyusuri hutan yang sepi. Sesekali ia menghentakkan tali kekang kuda dengan raut wajah berkerut.

Sebab, suasana hatinya kini juga sedang kalut. Ya, gadis itu adalah Latte yang tengah berlari bersama kudanya. Tampak jelas kedua mata Latte yang tengah dipenuhi dengan guratan kekecewaan.

Sejenak ia mengambil napas dalam-dalam untuk menghirup aroma hutan serta rerumputan yang segar. Aroma itu menusuk hidung dan menenangkan. Setelahnya, sengaja ia hembuskan dengan kasar berharap kekecewaannya juga ikut terhembus dan terbang di udara.

Latte duduk tegap membusungkan dada seraya menghentakkan tali kekang kuda dengan kedua tangannya. Dalam sekejap kedua sudut bibirnya terangkat dan membentuk sebuah senyuman manis.

Air muka kesedihan dan kekecewaan mustahil ia biarkan singgah dan tercetak di wajah cantiknya. Ya, sebab ia adalah Latte. Latte Marie Swan. Gadis yang kuat, tangguh, dan penuh dengan semangat.

Tak lama berselang, kuda itu berhenti di sebuah tempat yang sangat ramai. Banyak penduduk berlalu lalang dengan pakaian Eropa abad pertengahan. Sepanjang mata memandang, berjejer dagangan-dagangan yang tengah dijajakan.

Pasar Dante. Gadis itu memilih singgah di sebuah pasar ala Romawi kuno. Pasar penduduk di Kekaisaran Shadow yang tak pernah sepi. Dengan terbalut jubah berwarna hijau botol, gadis itu masih menunggang kuda dan menyelusuri Pasar Dante.

Puk!

Sebuah gulungan kertas tiba-tiba menimpuk dan mengenai kepala cantik Latte. Sontak membuat gadis itu menoleh ke belakang. Seorang pria tampan tengah berdiri seraya melipat tangannya di depan dada. Pria itu terkikih kecil saat gulungan kertas melayang tepat di kepala Latte.

Lelaki itu adalah Felix Miller. Seorang Ksatria Kekaisaran Shadow sekaligus sahabat Latte sejak kecil. Felix adalah seorang pria tampan, lembut dan penuh dengan perhatian. Ia selalu menjaga Latte sejak kecil seperti adiknya sendiri.

"Ck, dasar bodoh!" gumam Latte seraya tersenyum miring.

"Turunlah!" perintah Felix dengan tersenyum hangat.

Latte menghentakkan tali kekang kuda dengan kedua tangannya dan membawanya ke tepian. Jemari lentiknya kemudian mengikatkan tali itu di sebuah pohon agar kuda coklat tua miliknya tidak pergi kemana-mana.

Sementara Felix menunggu Latte di belakang. Hingga akhirnya, mereka berdua berjalan beriringan menyusuri jalanan Pasar Dante yang ramai penduduk berlalu lalang.

"Apa kau ingin berlatih pedang, Latte?" tanya Felix.

"Tidak, aku hanya ingin menenangkan pikiran," jawab Latte singkat tanpa senyuman.

"Apakah kau usai bertengkar lagi dengan Adikmu—Sofia?" terka Felix.

Latte menggeleng.

Lihat selengkapnya