Sudah dua minggu Kayla menjadi siswa di SMA Sparkling, ia dikenal sebagai anak yang ramah tapi pendiam. Teman - temannya hanya berbicara seperlunya karena merasakan hawa tidak ingin diganggu pada diri Kayla.
Saat jam istirahat berlangsung Kayla akan memakan bekalnya di kelas,
"Eh Kayla aku mau nanya." tanya Siska yang duduk berada di depan Kayla. "Hm, ada apa?" "Cuma penasaran, kamu sebenernya Kayla Angeline Spartisa kan? Direktur perusahaan Sparkling Education." Seketika Kayla tersentak namun kembali tenang. "Bukan, aku bukan Kayla yang kamu maksud." "Oh gitu ya, jadi selama ini siswa berambut coklat yang dikucir trus pake kacamata yang kayanya palsu trus sering berkeliaran di ruang kepsek bukan kamu." Kayla kembali terdiam dan menghela nafas.
"Jadi, gimana kamu tau? kamu ngeliat?"
"Engga, cuma nebak." sambil tersenyum menyindir "Em sebenernya taun kemarin aku kadang liat kamu di ruang kepala sekolah. Karena aku anggota OSIS jadi sering bolak - balik ruang kepsek buat dapet persetujuan."
"Cuman dari itu aja? Kan bisa jadi aku cuma tamu yang lagi ada keperluan atau apa"
"Pertama aku ngga lupa wajah orang, kedua disini sekolah kalangan atas tamu yang berkunjung pasti pakaiannya rapi kalo ngga keliatan berkelas tapi kenapa seringkali tamu ini cuma pakai kaus dan jins kalo bukan orang yang berwenang ngga tau orang itu punya nyali atau ga punya malu trus yang terakhir kenapa kamu selalu pulang terlambat padahal ngga ada apa - apa di sekolah. Itu dari pikiranku."
"Wah keren juga analisismu. Yah emang bener kalo aku direktur disini tapi tolong jangan bilang siapa - siapa"
"Haha, jangan remehin anak dari kepala polisi bagian penyelidikan."
Kayla tersenyum senang, "ya ya boleh lah" dan mereka melanjutkan bercanda bersama dan akhirnya menjadi teman dekat.
Bel pulang sekolah berbunyi seluruh siswa bergegas pulang, mobil - mobil mewah telah menunggu di gerbang sekolah. kebanyakan dari mereka tidak langsung pulang, ada yang ke salon, shopping di mall, karaoke, ataupun hanya nongkrong di kafe.
Di kelas 2 - A hampir semua siswa sudah keluar kecuali Kayla dan Siska. "Kay kamu ngga pulang?" tanya Siska
"Hm ngga ka, masih ada urusan disini."
"Oh duluan ya"
"Iya ati - ati", Kayla melihat Siska berjalan keluar kelas sementara dia masih duduk di kelas menunggu sekolah menjadi sepi agar dia bisa leluasa pergi ke ruang direktur untuk mengurus beberapa urusan. Begitulah sehari - hari Kayla yang tidak merasakan masa muda yang menyenangkan dan itu yang membuat Kayla bukan orang yang ceria.
Besoknya Kayla berangkat sekolah seperti biasa.
"Anak - anak udah paham untuk pelajaran hari ini?" guru sejarah bertanya, "udah bu" jawab siswa serempak untuk menghindari jam pelajaran yang molor. "Kalo udah paham bagus, saya ada tugas kelompok untuk kalian satu kelompok berisi dua orang. Buatlah ringkasan tentang bagaimana awal mula perang dunia ke dua terjadi hingga selesai dan minggu depan dipresentasikan. Ibu tegaskan ke kalian untuk tidak MEMBAYAR ke orang buat mengerjakan tugas ini kalian harus cari sendiri, kerjakan sendiri karna nanti akan ada pertanyaan yang harus dijawab. PAHAM?"
"Iyaa buu."