Banyak orang yang selalu menilai seseorang dari penampilan, tanpa tahu bagaimana seseorang yang dianggap buruk itu menebarkan kebaikan.
👑
Didn't even notice, no punches left to roll with.Â
You got to keep me focused, you want it, say so.Â
Kedua cewek dengan tinggi semampai itu sedang melakukan dance sesuai irama di depan ponsel yang ditaruh di tripod panjang berwarna hitam.Â
Setelah selesai, kedua cewek itu ber-tos ria. Ya, mereka memang tidak ada kerjaan dan ini sudah terhitung 30 video tiktok dance yang mereka buat.Â
"Lo berdua perasaan dari tadi tiktokan mulu dah! Gak bosen apa, joget-joget di depan layar gitu?!"Â
"Sewot amat, yang pms tiap hari memang beda," tanggap salah satu dari keduanya, yang memakai crop tee putih dengan bawahan celana high waist biru muda.
"Iya, yang dance kan gue sama Princess, lagian ini termasuk workout juga loh!"Â
Cewek judes yang baru saja mewarnai rambutnya menjadi pink itu memutar kedua bola matanya, lantas ia memilih untuk mengecek kuku-kuku cantiknya yang sedang dikeringkan oleh sahabat di depannya.Â
Hari ini hari minggu, kelima cewek yang saling bersahabat itu sudah dari tadi pagi menongkrong di ruangan besar mansion salah satu dari mereka yang paling terhormat keluarganya.Â
"Bosen gue! Ikutan joget dong!"Â
"Kan udah gue tawarin dari tadi fiolet ku sayang, lo aja yang gengsi nya kegedean buat tiktokan." Sahut Princess.Â
"Ya udah beb, gue ikutan pokoknya!"Â
Fiolet pun berada ditengah-tengah Princess dan Lorraine--si cewek berdarah amerika, karena Fiolet yang paling pendek di antara Princess dan Lorraine meskipun tinggi cewek itu yang sudah termasuk dalam kategori cewek tinggi.Â
I'm a savage, class-
"Jangan yang ini woy! Gue kagak pande jogetnya!" Pekik Fiolet dengan suaranya yang cukup berat itu, cewek itu memang paling tomboy diantara mereka. Lihat saja penampilannya saat ini, memakai kaos hitam deus dan celana longgar selutut. Ditambah tindik dan tatto kecil di tangannya, semakin memperlengkap penampilannya.Â
"Jadi lo pande apa?" Tanya Lorraine yang sedang memilih-milih lagu kembali.
"Yang tadi aja tuh, yang penyanyi nya cat-cat itu, dora cat! Iya si Dora!"Â
"Anjir, si Dora, bisa kena tusuk kukunya si doja tuh mata lo, haha."Â
Lorraine tertawa kencang mendengar balasan dari Princess, sedangkan Fiolet hanya menatap bingung keduanya.
"Doja siapa? Kembarannya si Dora?"Â
"Shit! Gue gak tahan! Hahahaha!" Lorraine mulai terbahak sampai cewek itu terjatuh ke lantai, untung saja lantai ruangan besar ini dilapisi karpet lembut.
"Woy Lorra, jangan lo tarik-tarik baju si Permata! Nanti kuku gue yang rusak anjrit!" Ketus Sierra, kalau suara musik yang membuat telinganya sakit sih dia bisa sabar sedikit, tapi jangan sampai kuku-kukunya yang sudah dihias indah oleh Permata jadi berantakan, pelakunya pasti tidak akan termaafkan.
Lorraine menyengir, lalu cewek itu berhenti menarik-narik baju permata. Daripada terkena semprotan bon cabe level 100 ala seorang Sierra satwika kan, jadi cewek itu memilih mengalah saja. Permata hanya geleng-geleng kepala, lalu cewek itu kembali menghias kuku milik Sierra.
"Bosen juga sih, joget-joget terus." Sahut Princess tiba-tiba, gadis bersurai indah itu membaringkan diri di karpet.Â
"Terus mau ngapain?"Â
"Ta, gak ada hiburan lain gitu, di mansion lo ini?" Tanya Lorraine.Â
"Ada lah, Wahana, lapangan, kolam renang, mau spa juga boleh. Gak usah sok segan gitu lah,"Â
"Masalahnya semua juga udah dicobain njir!" Balas Fiolet, cewek itu menggeplak kepala Permata.Â
"FIOLET!"Â
"Apa?" Jawab Fiolet cuek, membuat Sierra ingin menelan cewek tomboy itu hidup-hidup.
"Untung kuku gue gak berantakan kan!"Â
Sierra memang kerjanya marah-marah setiap hari mungkin, mau sedang datang bulan, atau tidak. Hal itu lah yang membuat banyak orang menandai dirinya sebagai cewek judes.