Di Desa Khuwang Hua, tinggallah seorang wanita muda dengan adiknya, wanita tua. Mereka adalah dua bersaudara dari pasangan Lyung Hiwa dan Hukong Qoli. Sebenarnya, wanita muda, Lyu Huhi, dan wanita tua, Hu Lyung, sudah ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya.
Sekarang, mereka sudah beranjak remaja. Tetapi, ada kelainan pada Hu Lyung, adik Lyu Huhi. Hu Lyung mempunyai masalah di wajahnya. Wajahnya berkeriput seperti nenek-nenek. Sehingga, wajahnya terlihat lebih tua daripada kakaknya, Lyu Huhi. Padahal, umur Hu Lyung sekitar lima belas tahun dan kakaknya tujuh belas tahun.
Ketika keanehan itu menimpa Hu Lyung, Lyu Huhi menjadi marah besar karena mereka dijauhi oleh semua warga. Akhirnya, Hu Lyung dijadikan pembantu oleh Lyu Huhi. Hu Lyung juga dijadikan tulang punggung bagi Lyu Huhi.
Pada suatu hari, Hu Lyung mendapat tugas mencuci piring. Sedangkan Lyu Huhi, enak-enakan membaca koran sambil menikmati kopi bikinan adiknya. Setelah mencuci piring, Hu Lyung disuruh mencari kayu bakar oleh kakaknya. Hu Lyung mengikuti perintah kakaknya itu. Dia pun pergi ke hutan.
Tiba-tiba, ada seekor ular yang membuat Hu Lyung kaget. Ternyata, ular itu hanya meminta bantuan Hu Lyung.
"Hai, kamu pasti si wanita tua yang sering diledek itu, kan?" ujar sang ular sambil mendekati Hu Lyung.
"Ya. Kenapa?" tanya Hu Lyung serak. Hu Lyung mendekati ular itu dan segera berjongkok.
Gaunnya yang lebar itu menutupi rumput-rumput yang ada di sekitar kakinya.