Blurb
Venus, gadis 18 tahun menemukan sebuah tempat yang akan menguak asal muasal dirinya yang ternyata adalah seorang putri. Suatu hari saat hujan lebat mengguyur kota, Venus bangun di atas kasur empuk, di sebuah kamar luas nan megah. Kedua matanya mengerjap menyesuaikan cahaya, hingga para wanita yang lebih tua darinya menangis begitu Venus membuka mata.
"Akhirnya Putri telah bangun."
Dan datang seorang pria dewasa yang wajahnya terlihat lelah. Dia menghampiri dan semua orang menunduk hormat. Pelukan hangat menghambur.
"Putriku Venus, akhirnya kau bangun."
Kata terperangkap mungkin kurang pas untuk menamai keadaan Venus setibanya di Lawrence, sebuah kerajaan besar yang tidak tertulis di buku sejarah. Venus pun menikmati dirinya sebagai seorang putri. Sampai akhirnya dia sadar bahwa sosok ibu yang tidak pernah hadir di dunianya yang lain, di Lawrence dia menemukan lukisan wanita yang mirip sekali dengannya. Sayangnya dia telah tiada dengan berbagai kejanggalan yang membuat Venus enggan pergi dari Lawrence.
Bak dalam dongeng fantasi, Venus memerankan tokoh Putri Venus dengan sangat baik. Dari menjadi seorang gadis manja, gadis ceria, hingga gadis dengan sikap dingin dan menjauhi orang-orang yang dia kenal baik sebelumnya seperti Pangeran dari Kerajaan Arlo, Ian Caselar.
"Apakah aku bisa pergi tanpa menyelesaikan semuanya?"