Princess Venus: History of Lawrence

SAKHA ZENN
Chapter #18

Persekutuan

Minggu ketiga bulan satu tahun 909.

Kabar gembira mengisi seisi istana begitu salah seorang dokter memberi kabar tentang kehamilan Ratu Rose. Semua orang bergembira menanti kedatangan anggota baru keluarga kerajaan. Di Arlo, tidak ada pembedaan kasta apalagi tentang laki-laki dan perempuan. Raja memang raja, ratu memang ratu. Namun tidak menghalangi para perempuan menorehkan prestasi sebesar peluang yang dimiliki para laki-laki.

Rose bahagia melihat kesibukan para pelayan yang mengubah beberapa tatanan kamarnya. Seperti titah Charles, mereka mengganti beberapa perabotan seperti meja dan kursi yang memiliki sudut terlalu runcing, karpet yang terlalu licin, dan selimut yang lebih hangat.

Selama tiga bulan awal kehamilannya, Charles terlihat lebih protektif dan emosional. Bukannya Rose yang merupakan seorang ibu, justru Charles yang mengalami beberapa tanda masa kehamilan seperti mudah terbawa suasana, pemilih makanan, dan lebih manja pada Rose. Rose sendiri menikmati hari-harinya dengan baik hingga bulan ketujuh, tubuhnya semakin lemah. Awalnya Rose berpikir dirinya terlalu khawatir tentang apa yang dikatakan buku itu, namun pada akhirnya dia merasakannya sendiri.

Charles mulai kembali sibuk, sedangkan Rose semakin ringkih. Dia lebih banyak tidur di kamarnya. Sesekali dia keluar hanya untuk minum teh di taman, namun dia akan kembali lemah setelahnya. Hingga akhirnya Rose membuka suara tentang fakta kehamilan peri yang berhubungan dengan manusia. Hal itu berhasil membuat Charles marah. Bukan pada Rose, namun pada dirinya sendiri. Dia tidak sempat bertanya dan hanya menikmati kesenangan. Charles melihat tubuh Rose semakin kurus di saat perutnya yang semakin membesar. Dia merasa bersalah.

"Charles, anak ini adalah anugerah. Aku tidak ingin kamu menyalahkan siapa pun, apalagi dirimu sendiri. Kamu sudah memberiku waktu untuk siap, dan akhirnya aku membuka pintu untukmu dengan senang hati. Aku sudah mengetahui hal ini akan terjadi, tapi aku tetap menjalaninya karena aku juga menginginkan seorang buah hati darimu. Yang aku butuhkan sekarang adalah kamu yang selalu ada untukku hingga bayi ini lahir dengan selamat."

Karena itu Charles benar-benar memenuhi kehadirannya sebagai seorang suami. Karena sudah hamil besar, dia diizinkan untuk tidur bersama Rose, sehingga dia bisa menjaganya semalaman. Meski mengurus banyak pekerjaan, Charles sering kali terbangun tengah malam karena merasa tidak tenang dengan keadaan Rose. Ketakutannya cukup berlebihan, sehingga suatu saat sang dokter memberi saran padanya.

"Bukan hanya sang ibu, sang ayah juga harus menciptakan emosional yang baik dengan sang bayi agar dia merasa tenang." Karena itu, daripada larut dalam ketakutan, Charles harus membuat suasana hati sang ibu senang agar bayi yang ada di dalam kandungannya bisa tumbuh sehat hingga kelahiran.

Berdasarkan buku "SPELLS", Rose bisa memilih dua cara melahirkan bayinya. Pertama dengan cara peri, kedua cara manusia biasa. Tanpa berpikir panjang, dia memilih melahirkan bayinya secara normal sebagai manusia biasa. Dia juga tidak mungkin pergi ke dunia peri dengan keadaan tubuhnya yang lemah. Karena itu, pada bulan kesepuluh tahun 909, bayi Venus lahir. Seorang perempuan berparas cantik mirip dengan Rose menyapa dunia untuk pertama kali. Persalinan berjalan lancar karena kekuatan peri yang dimiliki Rose memberinya tenaga lebih besar juga masa penyembuhan yang lebih cepat.

"Terima kasih, Rose. Bayi kita telah lahir dengan selamat."

Lihat selengkapnya