Princess Venus: History of Lawrence

SAKHA ZENN
Chapter #20

Sosok Sempurna

"Aku dengar kamu sering tertidur di kelas, Venus?"

Saat ini Venus dan William berada di ruang khusus yang ada piano milik Ratu Rose. Usai Venus menarikan jemari lentiknya di atas tuts-tuts piano, William menghampirinya. Membiarkan tubuh jenjangnya mengukur ketinggian awak piano yang hanya sepinggangnya.

"Bagaimana kamu tahu?" Venus mendelik.

"Mm ...."

"Apa sekarang kamu juga mengawasiku, Will? Apa Irish saja belum cukup?" goda Venus mulai melibatkan Irish di dalam percakapan.

"Bukan itu maksudku. Kamu sering tertidur di kelas, apa karena kamu sering tidur larut? Apa aku tidak boleh membantumu lebih banyak, Venus?"

William memang terlalu peka. Venus harus mengakui itu. Namun dari penuturan hangat itu, Venus tersenyum.

"Aku akan meminta bantuanmu jika aku benar-benar membutuhkan, Will. Aku tahu kamu sendiri sedang sibuk. Aku hanya pioneer tahun pertama. Intinya, aku tidak ingin berdiri terlalu menonjol dari pioneer lain." Venus bertekad.

"Apa kamu mengenal Arthur?"

Pertanyaan William membuat Venus terperanjat kaget, namun setelahnya dia mencoba biasa saja. Setelah semalam dirinya membuka buku yang tak lain adalah milik Arthur, sekarang William menyebut namanya.

"Iya. Tentu. Dia presiden pioneer, bukan? Aku pernah bertemu dengannya. Isabell yang memperkenalkan," balas Venus akhirnya.

"Aku tidak tahu apakah aku boleh mengatakan hal ini. Tapi ... berhati-hatilah dengannya, Venus."

"Apa itu peringatan?" tanya Venus, namun William segera membalas.

"Ini permintaan. Dia putra dari Mr. Hawthome, pimpinan Guardian saat ini. Aku tahu tidak sedikit yang menilai buruk Mr. Hawthome diam-diam. Mungkin kamu juga. Tapi melihat Arthur, bukankah dia terlalu sempurna?"

Venus mengernyitkan dahi. "Sempurna? Maksudmu karena dia putra dari Mr. Hawthome, dia mungkin menurunkan sifat-sifat yang ... aku tidak tahu apakah ini akan terdengar sopan jika aku mengatakannya."

William menghembuskan napasnya sedikit kasar.

"Aku pikir dia menyimpan banyak hal di kepalanya. Aku tidak bisa menilai sifat mana yang sebenarnya dia miliki."

William termenung. Meski dia sudah memiliki banyak relasi dari semua angkatan, tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan, orang seperti apa Arthur sebenarnya.

"Apa kamu memperhatikannya selama ini?" tanya Venus. Benar. Dia adalah darah daging Mr. Hawthome, sosok yang menjadi salah satu alasan Venus datang ke Guardian.

"Ibunya meninggal setelah melahirkannya. Jadi, dia hanya hidup bersama ayahnya, Mr. Hawthome. Sedangkan Mr. Hawthome hampir setiap hari menghabiskan waktunya di Guardian. Alhasil, mr. Hawthome selalu membawa Arthur ke Guardian dari dia kecil. Dia pasti telah melihat banyak hal, bukan? Dibanding mencari tahu sejarah Guardian melalui satu per satu pioneer dari berbagai angkatan, atau arsip dan berita dari tahun ke tahun, Arthur adalah kuncinya. Bisa jadi dia tahu segalanya."

Lihat selengkapnya