Aku menutup novel yang ku baca saat seseorang mengguyur ku dengan sengaja. Semua orang di kantin mentertawakan ku. Aku segera angkat kaki dari kantin sebelum aku menjadi bahan lelucon di sana. Aku segera pergi ke kamar mandi untuk membasuh seragam ku agar tidak lengket. Aku menatap sebuah cermin besar di depan ku.
Untuk kesekian kalinya aku bertanya, sampai kapan aku terus dibuli seperti ini? Entahlah. Aku menangis di depan cermin. Dunia begitu kejam terhadap ku. Semuanya bermula ketika ayah pergi meninggalkan bunda saat ia mengandung ku. Ayah pergi memilih istri keduanya yang diam diam ayah nikahi tanpa sepengetahuan bunda. Karena kepergian ayah, bunda mengalami depresi. Dia melahirkan ku dengan keadaan gila. Itu sebabnya aku dibuli oleh teman temanku. Aku anak yang terlahir dari rahim seorang perempuan gila.
Aku terus menatap cermin sambil terus menangis. Bayangan putih yang sudah 1 tahun lamanya mengikuti ku datang berputar putar di samping tubuhku. Aku tak tau apa sebenarnya bayangan putih itu. Bayangan itu dapat berkomunikasi kepadaku. Dia mengaku namanya Kinan. Siapa sebenarnya Kinan ini. Aku masih tak percaya jika bayangan itu mempunyai nama. Namun entahlah, aku tetap menurut dan memanggil bayangan putih itu dengan nama "Kinan"