Prolog Epilog

Devi Wulandari
Chapter #1

Pertemuan di Mesjid

Dengan wajah cemberut Azura bercermin lewat kaca spion mobil di depan. 

"Tinggal sholat aja kok marah sih Zura," ucap Salma sambil memperhatikan kaca, ia duduk di kursi depan dengan Firman yang menjadi supir. 

"Ngantuk Ma, pengen tidur bentar," jawab Azura masih dengan cemberut. 

"Jangan nunda-nunda sholat Sayang, nanti setelah sholat baru tidur sepuasnya. Ini perjalanan kita masih panjang kalau mau di rumah aja," ujar Firman dengan sabar dan penuh dengan senyuman. 

Azura masih cemberut. 

Mereka bertiga melakukan perjalanan dari Bogor ke Jakarta dikarenakan ada acara pernikahan sepupu Azura. 

Setelah menemukan mesjid dan sedang azan ashar, Firman langsung memarkirkan mobilnya ke parkiran mesjid. Lalu mereka pun turun dengan Azura dan Salma yang membawa mukenahnya masing-masing. Kemudian mereka menuju ke tempat wudhu. 

Setelah berwudhu mereka kembali ke mesjid dan memakai mukenahnya. 

Azura yang masih saja malas langsung menyender di bahu Salma yang sedang duduk menunggu waktu iqamah. 

"Jangan males gitu ahk, Zura .... "

"Iya Mama .... "

"Mama kemarin ketemu Papa kamu di mesjid lho untuk pertama kalinya," ujar Salma sambil tersenyum. 

"Udah 1001 kali Mama cerita itu. Mama bawa HandPhone dan karena terburu-buru Mama lupa bawa dari tempat wudhu, alhasil tas yang bawa HandPhone hilang dan dibantuin cari sama Papa .... Rupanya diumpetin anak-anak, eh jatuh cinta .... "

Salma tertawa kecil memperhatikan wajah Azura yang bercerita dengan kesal. 

"Ya makanya kamu harus ceria, wajahnya cantik jangan cemberut .... Mana tau nanti ketemu jodohnya juga di mesjid," ledek Salma sambil meletakkan ujung jari-jari tangannya di dagu Azura. 

"Halah! Masih lama!" ketus Zura. 

"Lho, kan nanti kalau berjodoh .... Oh iya kamu 'kan yang kemarin di mesjid itu .... "

"Iih Mama ini, Kak Lula tu Mama hasut-hasutin, dia udah dewasa!" ujar Zura. 

"Dia nggak cemberut terus kayak kamu ini!" Salma menepuk pipi Azura pelan. 

Azura langsung berpura-pura tersenyum dengan menggemaskan membuat Salma ikut tersenyum. Tak lama setelahnya terdengar suara iqamah dan mereka pun berdiri untuk sholat. 

Setelah sholat dan Azura berdo'a sedikit, ia langsung berpamitan pada Salma yang sedang berdzikir, untuk ia ke mobil duluan. Salma mengizinkannya sambil mengangguk. 

Setelah itu Azura langsung menuju mobil sambil membawa mukenahnya. Sebelum memasuki mobil, Azura berkaca di kaca pintu mobil memperbaiki tatanan hijabnya yang sedikit sulit dan membutuhkan waktu. 

Azura bahkan melakukan berbagai ekspresi di depan kaca itu tanpa sadar kalau itu bukan mobilnya hingga si pemilik mobil menurunkan kaca mobil dan membuat Azura tercengang. 

Ia bertatapan dengan seorang lelaki di sana. Lelaki itu tersenyum tipis kepadanya. 

"Lho, ini bukan mobil aku ya .... Tapi kok mirip warnanya .... " ucap Azura pelan dan terlihat kikuk.

Lelaki itu tersenyum manis. "Kamu lucu ya," ucapnya. 

"Hehehe .... Iya."

Azura kikuk dan menunduk lalu melangkah perlahan menuju mobil kemudian berlari sedikit kencang dan cepat-cepat membuka pintu mobil setelah menemukan mobilnya.

"Ya ampun! Bodoh banget sih!! Malu banget gue, astaghfirullah .... Pasti gue diketawain dari dalem, aaaaa .... " rengek Azura.

Azura menutup wajahnya karena malu, lalu ia menatap lagi pada mobil tadi. Terlihat lelaki tadi keluar dari mobilnya, ia mengenakan kemeja hitam dan celana jeans warna abu-abu, dengan sepatu sneakers yang ia kenakan, dan tidak lupa sebatang rokok di tangannya yang menjadi sorotan Azura. 

Lihat selengkapnya