Bila ada yang mau menuliskan kisah kita dalam sebuah cerita, aku tidak ingin mereka membuatnya seperti Romeo dan Juliet. Tapi aku ingin mereka tahu, kita adalah pasangan halal seperti Muhammad dan Khadijah. Aku tahu sejak awal, kita memang sangat jauh berbeda. Walau kita selalu berdekatan, dan kau selalu beredar di sekitarku. Tapi aku tahu ada jarak tak terlihat di antara kita.
Namun aku sadar karena perbedaan itulah kita akhirnya menjadi satu. Sebagaimana bumi dan langit yang saling membutuhkan serta saling melengkapi untuk keseimbangannya. Dan aku rasa karena perbedaan itu lah yang sering kali menciptakan pelangi di dalam rumah tangga kita.
Dari itu aku sadar bila menikah bukan hanya untuk menyatukan dua anak manusia dalam ikatan yang halal. Tetapi mengajarkan bagaimana caranya mengalah agar bisa hidup bersama dalam satu atap. Lalu yakinlah kita menikah bukan hanya untuk kesenangan, bukan pula untuk saling menyembuhkan, apalagi untuk sebuah pelarian. Namun menikah adalah sebuah keseriusan yang sering kita sebut dengan cinta.
Cinta yang sering kuartikan begitu rumit. Serumit aku memahami dirimu, wahai perempuanku.
Fadli dzil ikhram – suamimu