Promise

Eni Apriliani
Chapter #3

Pernyataan Cinta yang tiba-tiba

Kini Chalissa benar-benar menyesal dengan apa yang dilakukan. Ia sangat menyadari bahwa berawal dari pertemuan masa kecil yang menjengkel membuat mereka yang dikira tidak akan bisa akrab sekarang menjadi sahabatan yang solid. Udah mau tiga tahun, mereka sering jalan bersama bahkan mengikuti ekskul yang sama. Setiap hari di sekolah nyaris selalu bersama,tidak hanya dikelas aja tetapi ke kantin apalagi perpustakaan bersama. Karena kebersamaan, mereka sering menjadi diledekin temen-temen sebagai sepasang kekasih.

Awalnya saat sekolah menengah pertama jujur Chalissa tidak begitu menyukainya sekarang saat sekolah menengah atas ia menyadari dirinya mempunyai rasa ingin memiliki lebih dari seorang yang sahabat tetapi sekarang yang dilakukan tampak keegoisannya.

Chalissa tidak tau apakah Adriano tau itu atau gak, tapi yang jelas dia sulit sekali ditebak. Ia berpikir dia jago menyembunyikan perasaannya atau hanya dirinya yang merasa kegeeran dan hanya anggap sebagai sahabatnya gak lebih.

Sebelum minggu kemarin terakhir sebelum menyelesaikan ujian akhir semester, nilai dia punya tentu aja bagus ini adalah hasil kerja keras belajar yang tanpa Adriano. Dia yang melihat nilai Chalissa tampaknya bangga dengannya. Untuk nilai Adriano, jangan ditanya lagi tentu saja bagus, anak jebolan yang mampu masuk sekolah terfavorit tidak bisa dapat juara umum sekolah atau setidaknya peringkat satu dikelas. Tentu saja itu sangat ambigu bukan.

 Setelah melaksanakan ujian akhir semester, intinya sekolah bakal libur sehingga itu membuat ia tidak bisa ketemuan sama Adriano, karena tahun ini dia ada acara liburan sendiri sama keluargannya. Sebelum liburan, ternyata Maya melaksanakan acara dirumahnya.

Adriano bahwa pernah bercerita jika bahwa Kaia kembali menghubunginya. Kaia mantan Adriano saat menengah pertama sebelum lulus, ia yang meninggalkan Adriano kini menghubungi dia lagi.

Kaia adalah tunggal dari keluarga Macmilan. Kaia Macmilan. Kaia yang memiliki sifat lemah lembut, pintar dan cantik. Orang bilang dia itu secantik Cinderella atau sangat mempesona seperti Putri Salju. 

Kaia memiliki hidung mancung, kulit putih cerah sepentara orang luar negeri, dan berlesung pipi yang terlihat manis sekali. Hal itu merupakan anugrah yang diberikan oleh kedua orang tuanya, bapak Wijaya Macmilan dan Iris Macmilan.

Orang-orang sangat iri pada Kaia bahkan teman-teman sekolah sering berkata bahwa dia sangat sempurna memiliki ayah sangat kaya raya, ayahnya seorang direktur inverstor terkaya, sedangkan ibunya seorang desainer yang terkenal yang sering melakukan tour di luar negeri. Bagaimana aku bisa bersaingan dengannya.

 “mau kemana liburan ini?” ucapku basa-basi, sekalian kepo juga.

 “aku bakalan pulang kampong di Malang” seru Adriano.

 “apa kamu mau ikut? Ku dengar kalian tahun ini tidak ke Yogjakarta?” ajakkan Adriano.

 “hmm.. iya gak jadi” chalissa yang berpikir karena batal liburan ke Kota kelahiran.

 “hmm yaudah ikut aku aja? Gimana?” ajak kembali Adriano.

 “gak deh, aku dirumah aja” jawab Chalissa yang menolak ajaknya. Karena ia sadar jika ikut maka akan lebih membuat masalah. Apalagi jantungnya bisa-bisa tertinggal di Kota Malang. Disini aja yang ketemu ketika pergi dan pulang sekolah udah bahagia banget. Apalagi sampai di Malang bisa-bisa duapuluh empat jam liat wajahnya.

Lihat selengkapnya