Muhammad Raka Abdullah,seorang pria tampan nan sholeh itu selalu saja dapat membuat para kaum hawa tersihir olehnya dalam sekejap mata. Gadis-gadis yang selalu mendekatinya pun adalah gadis-gadis yang sudah biasa ia jumpai. Namun kini berbeda ketika dirinya bertemu dengan seorang gadis yang menurutnya benar-benar membuatnya tidak habis fikir dengan tingkahnya bahkan hidupnya berubah dalam sekejap ketika tengah berhadapan dengan gadis itu.
Seperi saat kini,dimana semua murid melaksanakan upacara bendera untuk menghormati jasa para pahlawan dengan berbaris pada barisan kelasnya masing-masing,namun berbeda dengan gadis yang kini berdiri di sampingnya sedari tadi sambil terus mengajaknya mengobrol.
"Rakaa kok lo diem mulu sih,lo sariawan yah?" ucap Zara untuk sekian kalinya.
"Kamu tuh bisa diem nggak sih,terus kenapa kamu baris disini hah? Kamu bisa kembali ke kelas kamu nggak?" tanya Raka sedikit geram.
"Bisa kok,sangat bisa malah kan gue punya kaki buat jalan" ucap Zara santai.
"Yaudah sana balik" ucap Raka
"Tapi ada syaratnya,lo harus mau nemenin gue ke toko buku pas pulang sekolah nanti." ucap Zara.
"Nggak mau,pergi ajah sendiri"tolak Raka
"Yaudah kalo gitu gue bakal ngikutin lo terus" ucap Zara
"Terserah" ucap Raka biasa saja,toh menurutnya itu tidak mungkin di lakukan gadis itu.
Setelah upacara selesai,semua murid pun mulai memasuki kelasnya masing-masing untuk menjalankan tugasnya sebagai pelajar. Namun berbeda dengan seorang Zara,kini dirinya tengah mengekori Raka hingga memasuki kelasnya.
"Kamu ngapain ngikutin Saya terus sih,terus kenapa kamu masuk kesini,kelas kamu kan Ips." ucap Raka geram.
"Kan tadi gue udah bilang,kalo lo nggak nemenin gue ke toko buku,gue bakal ngikutin lo terus" ucap Zara santai.
"Emang kenapa nggak kesana sendiri ajah sih,kan ada kendaraan" ucap Raka.