Protect From Monster

Zaann
Chapter #14

Teror semakin menjadi jadi #14

Saat malam kembali tiba, angin dingin berhembus melalui celah-celah jendela Markas. Leo dan Nando berjaga di lantai bawah, sementara Affa mencoba untuk tidur lebih lama di lantai atas. Namun, ketenangan malam itu segera terganggu oleh suara samar yang datang dari luar Markas, sepertinya dari arah hutan.


"Apa lu mendengar itu?" bisik Leo, matanya waspada.


Nando mengangguk. Suara itu semakin mendekat, seperti langkah kaki berat yang menyeret di tanah. Mereka berdua berdiri, siap untuk menghadapi apapun yang datang.


Tiba-tiba, pintu depan Markas itu bergetar keras, seolah-olah ada sesuatu yang mencoba masuk. Suara raungan rendah terdengar dari luar, dan dengan cepat mereka menyadari bahwa monster-monster dari gedung tua itu tidak hanya menghuni satu tempat.


"Affa, bangun!" teriak Nando sambil berlari ke arah tangga. Tapi sebelum dia bisa sampai ke atas, pintu depan markas jebol, dan makhluk-makhluk itu mulai masuk.


"wtf?! Kok mereka bisa masuk, padahal pintu markas itu sangat kuat, monster macam apa mereka?!" Kata Leo dengan kepanikan nya


Nando dengan cepat mengayunkan pisaunya ke arah monster pertama yang mendekat, tetapi jumlah mereka terlalu banyak. Leo berlari kembali untuk membantunya, sementara Affa muncul di atas tangga dengan wajah pucat.


"Mereka gak akan berhenti!" seru Affa panik. "Mereka terikat dengan sesuatu di gedung itu. Sesuatu yang kuat... sesuatu yang kita bangunkan!"


"cepat semuanya masuk ke pesawat" Kata Faulin yang berteriak dari atas


mereka pun mengikuti Faulin untuk naik ke pesawat tetapi Monster itu memiliki gelombang yang bisa membuat orang orang di sekitar nya merasa kesakitan.


"Mereka telah mengambil seluruh energi sihir gw, kita gak bakal menang melawan mereka, kita juga gak bakal bisa lari dari mereka, tetapi mereka buta, kita harus kembali ke gedung itu!" Kata Affa


"Kalau begitu, kita harus kembali," kata Leo dengan tegas, meskipun dia tampak lelah. "Kita harus menghancurkan apa pun yang mengikat mereka."


Nando mengangguk. "Ini mungkin satu-satunya cara. Jika kita tidak menyelesaikannya sekarang, mereka akan terus memburu kita."

Lihat selengkapnya