Judul
Aku Dibully
Bab 1 Rumah Tiwi
Seperti biasa, sebelum berangkat ke sekolah dan Ayah ke kantor mereka sarapan bersama di di meja makan. Lalu Bunda menyerahkan bekal masing–masing untuk dibawa serta, kemudian mereka berpamitan ke Bunda, dan Bunda melepaskan mereka bertiga di teras rumah.
Bab 2 Sekolah Tiwi
Tiwi setelah mengantar dek Bima langsung diantar Ayah ke sekolahan. Kemudian Ayah menurunkan Tiwi di halaman sekolah. Tiwi berpamitan pada Ayah dan berjalan bersama Nadin, Arum, Lina yang juga sudah sampai di halaman sekolah. Mereka berjalan sambil bercanda ke kelas masing – masing.
Setelah sampai di kelasnya seperti biasa, Tiwi merogohkan tangan ke meja Tiwi, gunanya untuk membersihkan meja, siapa tahu ada yang kotor atau ada sampah atau ada buku yang tertinggal disana. Tapi kali ini ketika Tiwi merogoh meja, ternyata tangannya serasa menyentuh sebuah amplop. Tiwi kaget, lalu Tiwi menundukkan kepalanya untuk melihat apa yang terpegang oleh tangannya. Dan ternyata itu memang sebuah amplop. Tiwi cepat – cepat mengambil amplop tersebut dan memperhatikannya, memutar–mutar amplop itu. Tiwi memperhatikan lagi. Lalu rasa penasaran muncul di hatinya. Tiwi segera membuka maplop itu. Tuliasan dalam amplop
Buat Kak Tiwi.
Kak, nama aku Lanang. Anak kelas XE4. Kak, aku dibully oleh Agus anak nakal di kelas aku. Tolongin aku kak. Terima kasih....
Tiwi terkejut membaca surat itu. Tiwi tidak bisa langsung mempercayai surat itu begitu saja. Siapa tahu ada yang iseng. Kasihan anak bernama Agus kalau salah sasaran. Lalu Tiwi pamit ke Ria yang baru datang. Ria menegur Tiwi karena Tiwi langsung keluar kelas padahal bel masuk sudah berbunyi.
“Tiwi mau kemana?”
“Ke Pak Tio sebentar.”
Tiwi sudah berjalan keluar kelas.
Tiwi berjalan cepat, nyaris berlalari dia sangat terburu–buru. Sesampainya di ruang BK. Yang ada cuma Maam Gina.
“Assalamualaikum, Maam.”
Tiwi langsung masuk. Lalu bicara ke Maam Gina.
“Maam, Pak Tio ngajar ya Maam ?”
Tiwi matanya berputar – putar melihat ke bangku Pak Tio. Disana hanya ada tas Pak Tio.
“Iya, ada apa Tiwi?”
Tiwi bicara cepat. Sambil menyerahkan sepucuk surat ke tangan Maam Gina.
“Ini Maam. Tadi waktu bersihkan laci meja Tiwi menemukan surat ini. Ini benaran apa ada yang iseng ya, Maam?”
Mom Gina mengambil surat itu membuka dan membacanya.
Maam Gina terkejut setalah membacanya.
“Nanti biar Maam cari tahu dulu, kalau ini benar, bisa–bisanya ada bully di sekolah kita. Nanti pelakunya biar dihukum keras. Terima kasih ya Tiwi, suratnya biar disini saja. Masuklah ke kelas, pelajaran sudah dimulai.”
“Baiklah Maam, Tiwi permisi....”
Bab 3 Kelas Tiwi
Seperti biasa, Tiwi belajar dengan fokus bersama teman – teman yang lain. Kemudian jam istirahat berbunyi, dan setelah itu jam masuk berbunyi lagi. Sebenarnya Tiwi mau ke ruang BK mau bertanya ke pak Tio atau Maam Gina, Tiwi penasaran. Tapi Tiwi pikir lagi surat itu baru dikasihnya tadi. Mungkin kasus yang dikatakan pengirim surat masih diselidiki Pak Tio. Sampai jam pelajaran usai dan murid – murid SMA pulang sekolah, Tiwi tidak jadi ke ruang BK.