Psikolog Muda

AdisCill20
Chapter #10

Seri 6. Cewek Gampangan

JUDUL :

CEWEK GAMPANGAN



Bab 1.   Kelas XIIF3


Kelas XIIF3 sedang mengerjakan tugas kelompok. Guru mereka sedang ada tamu, mereka diminta mengerjakan tugas berkelompok. Kelompoknya sudah dibagi oleh Guru. Ara kebagian sekelompok dengan Yudi. Kelompoknya berempat satu kelompok. Ara sangat senang satu kelompok dengan Yudi. Setiap satu kelompok belajar dengan Yudi hati Ara berbunga -bunga. Ara memang sudah naksir Yudi dari kelas X. Waktu itu mereka tidak satu kelas. Di kelas XI dan XII mereka sudah sekelas. Dan Ara senang sekali satu kelas dengan Yudi.

Tapi Ara tidak tahu apakah Yudi menyukai Ara atau tidak, seperti Ara menyukai Yudi. Tapi menurut Ara seharusnya Yudi sudah tahu kalua Ara mencintai Yudi. Ara cukup memperlihatkan rasa Sukanya ke Yudi. Hanya saja Ara masih malu untuk terang–terangan menyatakan cinta. Menurut Ara, pernyataan cinta itu harusnya keluar dari mulut cowok, bukan mulut cewek. Jadilah Ara dari kelas X sampai kelas XII menunggu Yudi menembak dirinya.

 Siang itu Ara kebagian satu kelompok lagi dengan Yudi. Mereka berempat dengan dua orang lagi yang kebetulan sepasang kekasih. Selesai mengerjakan tugas kelompok, mereka berbicang-bincang. Tinggalah Ara sambil ngobrol yang bertindak sebagai notulen menyelesaikan pekerjaan kelompok itu. Ketika teman berduanya akan jajan ke kantin. Yudi berucap ke Ara.

“Ra, jadi pacar aku ya.…”

Ara terkejut langsung mengangguk. Kedua teman yang lain yang mendengarkan langsung heboh.

“Suit…suit.Ada yang jadian nih….”

Teman sekelas yang masih mengerjakan tugas kelompok terhenti dan kelas langsung heboh.

Teman–teman ada yang bilang, makan-makan, ada yang bilang selamat. Pokoknya kelas jadi ramai sesaat. Kemudian bel istirahat berbunyi.

 

Bab 2.   Sekolah SMA N Nusantara Indah

               

Sudah jalan lima hari Ara pacaran dengan Yudi. Di kelas mereka selalu bersama, ke kantin juga bersama. Ke Perpus juga bersama. Mengerjakan tugas juga bersama. Ara senang sekali. Kalau belajar kelompok di kelas Ara tidak sekelompok dengan Yudi, Ara hatinya menjadi sedih. Yudi juga sudah datang malam minggu ke rumah Ara. Malam minggu Ara sudah tidak kesepian. Ara juga tidak perlu malu – malu lagi memandangi Yudi kalau di kelas atau pada saat belajar kelompok atau pun di lapangan olahraga. Ara gadis manis itu bukannya tidak ada yang mau dengan Ara, tapi hati Ara sudah memilih Yudi. Ara jatuh cinta dengan Yudi pada pandangan pertama.


Bab 3.   Kantin Bu Mar

               

Siang itu panas sekali, Ara merasa meminum minuman dingin jus buatan Bu Mar akan sangat melegakan tenggorokannya. Tapi tugas yang sedang dikerjakan Ara belum selesai. Itu tugas matematika. Ara mengerjakan dua buku tugas. Yang pertama punya Ara sendiri, yang kedua punya Yudi kekasihnya. Ara sangat senang kalau mengingat Yudi adalah kekasihnya. Sudah sangat lama Ara memimpikan semua itu. Ara dapat menyelasai tugas tersebut tepat ketika jam pelajaran berakhir. Yudi sang kekasih sudah duluan tadi ke kantin. Tapi ya itu, Ara lupa nitip minta dibelikan jus jeruk kesukaannya. Karena tugas sudah selesai dan Ara sangat menginginkan jus jeruk. Ara melangkahkan kakinya ke kantin Bu Mar. Ara berjalan seorang diri, teman sekelasnya ada yang ke kantin juga ada yang sudah dari kantin istirahat pertama tadi.

Kantin Bu Mar terletak membelakangi jalan kalau dari kelas Ara, jadi untuk ke kantin itu seakan–akan lewat belakang dulu baru ke samping dan terakhir baru sampai di pintu kantin. Jadi dari samping kantin bisa kelihatan siapa saja yang ada di kantin. Tapi orang di kantin tidak bisa melihat orang yang datang dari samping kecuali orang yang jajan lagi menolehkan kepala ke samping kantin.

Dari belakang kantin, Ara sudah mendengar suara Yudi dan teman sekelasnya. Rasa bahagia hati Ara mengetahui Yudi juga jajan di kantin Bu Mar. Ara ingin mempercepat langkahnya, namun terhenti ketika mendengar suara Yudi dan teman–teman menyebut namanya dengan jelas. Ara menghentikan langkahnya, tiba–tiba saja Ara ingin tahu apa yang Yudi dan teman–temannya bicarakan tentang Ara. Harapan Ara, Yudi akan memujnya sebagai kekasih dan Ara ingin mendengar Yudi memujanya di depan teman–teman Yudi. Untuk itu Ara menguping dengan hati berbunga–bunga dengan harapan mendengar sang kekasih memujanya.

“Jadi serius kau mencintai Ara?”

“Mau pacaran berapa lama dengan Ara? kalau aku lihat Ara kan memang sudah lama suka denga kau Yudi. Tapi kukira kau biasa saja. Apa kau sedang mempermainkan anak gadis orang ? Berdosa loh, kualat.”

Kata Wawan sambil tertawa. Tono dan Yudi juga tertawa.

“Aku udah tahu kok kalau Ara sudah lama naksir aku. Ara lumayan manis, lumayan pintar. Dia juga banyak duit. Lumayanlah ada yang akan membuatkan aku tugas–tugas dan tukang traktir. Kalau cinta sih aku nggak sih. Aku kasihan saja lihat dia naksir aku sudah lama. Lihatlah nanti semua tugas aku Ara yang akan buat walau itu di kelas. Ara itu cewek gampangan rupanya. Belum seminggu, aku sudah menjadi segalanya buat Ara. Terlalu gampangan buat aku. Ya, nanti kalau aku udah bosan, aku putusin Ara.

“Keterlaluan kau....”

Lalu mereka bertiga tertawa–tawa.

Ara yang nguping di samping kantin, seperti disambar geledek di siang hari. Seketika rasa hausnya hilang entah kemana. Ara tidak tahu mau ngapain, yang jelas hatinya hancur. Ara secepat kilat memutar badannya lagi ke kelas. Sambil berjalan airmata di pipinya berlinangan.

Ketika mau sampai kelas, dihapusnya airmatanya. Lalu Ara bicara dengan Dian teman yang hampir seminggu ini dimintanya tukaran kursi agar Ara bisa duduk di dekat Yudi. Ara minta tukar kursi kembali. Dian heran, lalu setelah Ara bilang kami putus. Diian bisa mengerti. Mreka kembali bertukar kursi.

Yudi yang sudah masuk heran, melihat Ara tidak duduk di sebelahnya lagi. Yudi bertanya ke Ara, mengapa pindah kursi? Ara tidak menanggapi macam–macam cuma mengatakan, kita putus. Yudi heran sekali, lagi mau bertanya ke Dian, guru masuk dan pelajaran dimulai.

Lihat selengkapnya