Psikolog Muda

AdisCill20
Chapter #11

Seri 7. Ditolak Cewek

JUDUL :

DITOLAK CEWEK


Bab 1. Rumah Harun

Di kamarnya Harun terlihat uring-uringan. Ini sudah kali kesekiannya, sangking banyaknya Harun menyatakan cinta ke teman cewek dan selalu ditolak. Harun memperhatikan wajahnya di kaca. Lalu bicara sendiri.

"Lumayan ganteng. Walau agak kurus tidak berotot."

Ujar Harun sambil memegang otot-otot lengannya.

"Pintar, lumayanlah.... Tidak bodoh - bodoh amat."

Setelah bosan berputar-putar di depan kaca, Harun menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.

"Lalu apa yang salah tentang Aku. Apa Aku harus ke psikolog saja? Bertanya atau sekedar curhat barangkali. Eh, tunggu. Di sekolah kan ada yang mau jadi psikolog dan buka biro konsultasi. Adek kelas itu, yang cantik itu. Eh, siapa tahu sajalah aku bisa jadi pacarnya. Dengar-dengar dia belum punya pacar."

Lalu Harun tersenyum sendiri dan mengangguk teringat memiliki ide yang bagus menurut Harun.

 

Bab 2. sekolah SMA N Nusantara Indah


Harun tidak lama sampai di sekolah SMA N Nusantara Indah. Pagi itu cerah sekali dan udara juga tidak terlalu panas. Harun terlihat serius mengikuti pelajaran yang diberikan pak guru. Setelah jam pelajaran usai, masuklah jam istirahat pertama. Harun menganggap ini sebagai waktu yang tepat untuk menemui Tiwi. Harun melangkahkan kaki dari kelasnya ke kelas Tiwi. Sesampai di kelas Tiwi, Tiwi sedang ke ruang BK kata Ria teman sebangku Tiwi. Harun segera mengucapkan terima kasih dan keluar kelas menuju ruang BK. Harun bertemu Tiwi di ruang BK

Harun berkata, ke Maam Gina dan Tiwi.

"Maam Gina, maaf. Mau ajak Tiwi keluar sebentar

"Mau kemana?"

"Mau ngajak Tiwi keluar sebentar. Ada yang perlu dibicarakan."

Harun berjalan keluar ruang BK, Tiwi mengikuti dari belakang. Setelah agak jauh dan kalau bicara tidak kedengaran Maam Gina yang saat itu ada di ruang BK.

"Maaf mengajak Tiwi keluar dari ruang BK. Kalau bicara disana malu, ada Maam Gina. Tiwi, aku ini sekarang sudah kelas XII, tapi sampai sekarang belum juga berhasil menebak cewek. Sudah dari SMP kelas 7 sampai kelas 9. Sampai sekarang aku belum berhasil punya cewek. Coba Tiwi perhatikan, apa kekurangan aku dan apa aku tidak layak punya pacar?"

Harun berhenti bicara dan menatap ke Tiwi. Tiwi yang ditatap malah bingung. Tiwi diam saja.

"Katanya kamu psikolog muda, ayo bantu aku. Nilailah aku, memang tidak pantas dapat cewek apa?"

Tiwi masih diam di tempat.

"Tiwi, nilai aku."

"O, nilai kamu... gampang."

 Tiwi memperhatikan Harun dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Nilai kamu, 6. Sepertinya cuma segitu."

"Hah? 6? Cuma segitu?"

"Iya, cuma segitu."

Jawab Tiwi mantap.

"Jadi wajar ya kalau aku tidak punya pacar?"

"Maaf, kalau kamu mau Konsul cara nembak cewek, aku minta maaf. Itu bukan spesialis aku. Pacaran itu dosa menurut agama aku, Agama Islam. Dan Ayah dan Bunda juga tidak boleh aku pacaran. Kalau sudah dewasa ada yang suka dan aku juga suka. Kenalan sebentar keluarganya, temannya. Nah bisa tahukan siapa dia. Aku langsung nikah dengan cowok yang suka sama aku dan aku juga suka. Jadi aku nggak bisa bantu kamu untuk nembak cewek-cewek yang kamu maksud. Kalau aku sudah dewasa nanti, kamu tanya bagaimana Minang seorang cewek. Aku rasa aku bisa bantu.. maaf ya, Assalamualaikum...."

Tiwi berjalan meninggalkan Harun yang begong. Sekecil ini mau nikah? Nggaklah. Sudah dewasa nanti itu dipikirkan. Tapi aku kan cuma butuh penilaian Tiwi dan sudah dapat, 6! Alamak. Tapi kepercayaan diri aku jadi berkurang nih gara - gara belum punya pacar. Karena itu Harun kembali mengejar Tiwi.

"Tiwi, kalau bantu aku meningkatkan kepercayaan diri aku bagaimana? Karena aku belum laku juga nih...."

"Kalau itu mungkin aku bisa bantu. Coba kamu searching saja di internet, banyak itu ilmu untuk meningkatkan rasa percaya dirimu."

 

Bab 3.   Rumah Harun


 Harun searching di internet sesuai saran Tiwi. Cara meningkatkan percaya diri. Beberapa cara untuk meningkatkan rasa percaya diri, diantaranya :

1.   Berpikir positif. Ubah pikiran negative menjadi pikiran positif. Cobalah untuk menambil nilai positif dari setiap hal yang dialami.

Lihat selengkapnya