Psikolog Muda

AdisCill20
Chapter #12

Seri 8. I Love You Dek

J U D U L

I LOVE YOU DEK


Bab 1    Kegiatan anak OSIS yang bernaung di group website koran sekolah

 

Tiwi waktu kelas X merupakan anggota OSIS yang bernaung di group website koran sekolah, setelah kelas XI ini, Tiwi terpilih menjadi ketua pengurus group website koran sekolah. Sore itu mereka sedang rapat membahas isi website untuk satu bulan, dan di group website sekolah itu terbagi lagi penangung jawab, artikel–artikel, berita–berita sekolah, berita olahraga, cerpen–cerpen, puisi, rubrik curhat juga ada.

Yoga teman sekelas Tiwi, juga anggota OSIS bernaung di website koran sekolah. Sedari tadi tampak gelisah. Di website koran sekolah ini karena anak kelas XII sudah tamat, otomatis anak baru juga ada yang bergabung dalam website koran sekolah. Salah satu anak kelas X, adalah Adelia, biasa dpanggil Adel. Adel bergabung di rubrik puisi. Adel ini anaknya tidak cantik, tapi manis sekali. Banyak anak sekolah SMA Negeri Nusantara Indah yang naksir. Salah satu bunganya di kelas sepuluh.

Yoga sangat mengantuk, semalaman Yoga tidak tidur. Dia menulis curhat ke Tiwi, agar Tiwi mau membantunya untuk mengajarinya cara menyatakan cinta ke Adel. Sedari tadi Yoga belum tidur, sekolah merekakan sampai sore pulangnya. Sampai jam 15.00 WIB. Rapat ini rencananya hanya sebentar saja. Karena mengantuk berat, Yoga menyederkan kepalanya ke meja, Yoga tertidur.


Bab 2.   Halaman Sekolah

 

 Yoga berlari mengejar Tiwi. Tiwi yang sedang menunggu Ayah di gerbang sekolah sambil ngobrol dengan beberapa anak website koran sekolah dikejutkan oleh kedatangan Yoga. Tiwi hampir terjatuh ke belakang ketika Yoga menarik tas selempangnya dari belakang. Tiwi memutar badannya, melihat ke belakang. Yoga mengatupkan tangannya meminta maaf.

Tiwi mendekati Yoga, lalu bertanya.

“Ada apa, Yoga? Mengangetkan saja, aku hampir jatuh ke belakang.”

“Maaf Tiwi, kemarilah sebentar. Lalu Yoga berjalan lebih ke belakang, menjauhi anak–anak website koran sekolah.”

Karena Yoga sudah berjalaan duluan, Tiwi pun mengikutinya.

Setelah cukup jauh dari anak–anak website koran sekolah, dan anak–anak website koran sekolah tidak memperhatikan mereka lagi. Yoga menyerahkan secarik kertas ke Tiwi.

“Tiwi, bantu aku….”

Tiwi menerima surat tersebut dan membukanya, Yoga bicara cepat.

“Jangan dibaca sekarang, nanti saja. Please….”

Tiwi memandang Yoga sebentar.

“Ok… Kalau gitu pulang dulu ya. Takutnya Ayahku sudah jemput di depan. Bye Yoga….”

Tiwi melambaikan tangan ke Yoga. Yoga membalas dengan melambaikan tangan juga.

 

Bab 3    Kamar Tiwi malam hari

 

Sesampainya di rumah, hari sudah azan magrib. Tiwi mandi, berwudlu, sholat magrib dan mengaji. Setelah selesai baru Tiwi keluar kamar menuju meja makan. Ayah, Bunda dan Dek Bima sudah ada di meja makan. Setelah makan, Tiwi membereskan piring–piring bekas makan dan mencuci piring. Malam sabtu dan malam minggu jadwal Tiwi mencucui piring. Karena keesokan harinya libur sekolah.

Bima senang kalau malam sabtu dan minggu. Bima boleh tidur jam setengah sepuluh soalnya. Dan bisa lama–lama nonton TV. Selesai mencuci piring, Bunda pun sudah membersihkan meja makan. 

Malam Sabtu dan Minggu Tiwi boleh melakukan apa yang Tiwi suka di kamar dari habis makan malam dan mencuci piring. Boleh nonton film di kamar, dengar musik atau baca-baca novel. Atau ngumpul seperti biasa bersama Ayah, Bunda dan Dek Bima. Kalau dek Bima belum boleh melakukan aktifitas sendiri di rumah malam sabtu dan malam minggu, karena Dek Bima masih SD.

Selepas mencuci piring, Tiwi melangkahkan kaki ke kamarnya. Tiwi penasaran dengan secarik kertas yang diberikan Yoga tadi. Tiwi membuka tasnya, mengambil secarik kertas yg diberikan Yoga. Isi kertasnya begini.

Tiwi, aku yakin jatuh cinta dengan adek kelas kita. Tiwi pasti tahu orangnya. Namanya Adelia, Adel, Wi. Anak kelas sepuluh yang dekat dengan Tiwi. Bantu aku dong Wi, untuk menyatakan cinta. Aku tidak berani bilang cinta, belum pernah menyatakan cinta. Salam Yoga.

Tiwi menutup selembar kertas tadi. Membuka laptopnya. Mulai searching. "Bagaimana nembak cewek?" Sebenarnya Tiwi tidak paham juga, dia cewek. Dan lagian dia juga belum pernah pacaran. Belum pernah ditembak cowok.

"Eh, tapi kalau bilang belum pernah ditembak cowok, sudah Ding." ucap Tiwi sendiri. Ada yang lewat surat. Sekolah mereka kan sekolah zaman batu begitu anak-anak sekolah menyebutnya. Karena zaman sudah canggih, tapi handphone tidak boleh dipakai di sekolahan selama jam sekolah, betul-betul zaman batukan?

Tiwi mulai searching dan menemukan beberapa cara. Mencatatnya di selembar kertas. Caranya sebagai berikut :

Tapi kemudian Tiwi tidak jadi membuat catatan. Tiwi malah meraih handphone. Membukanya dan ngechat yoga.

Assalamualaikum Yoga, ini aku, aku sudah Carikan link cara nembak ke ceweknya. Aku kirim ke kamu ya. Sebenarnya kamu juga bisa searching sendiri. Banyak loh. Terserah mau pakai yang mana. Selamat berjuang....

Tidak lama Yoga membalas chat Tiwi.

Ok, Wi, aku pelajari.

Ok, mangat!!


Bab 4.  Sekolah SMA N Nusantara Indah


Pagi Senin seperti biasa upacara bendera, petugasnya dari kelas XII. Upacara berjalan hikmat. Selesai upacara mereka langsung masuk ke kelas masing - masing. Hari ini pelajaran matematika di kelas Tiwi. Guru menerangkan kemudian murid boleh bertanya. Tiwi dan beberapa murid terlihat sedang melakukan tanya jawab. Kemudian dilanjutkan pelajaran kedua biologi. Murid terlihat antusias belajar.

Ketika pelajaran selesai dan bel istirahat pertama berbunyi. Yoga mendekati kursi Tiwi.

"Wi, susah Wi. Semuanya susah. Aku tu grogian orangnya. Kalau pakai alat handphone tidak gentlemen dong. Bagaimana ini?"

"Emang tidak ada yang bisa dipakai ya?"

Setelah membereskan bukunya dan melambaikan tangan ke Ria yang mengajak ke kantin. Tiwi bicara.

"Apa saja yang sudah kami pelajari? Nggak ada yang bisa ditiru ya?"

Yoga duduk di kursi Ria, teman sebangku Tiwi dari kelas X.

"Nggak ada. Nggak bisa aku..."

"Emang seberapa susah sih nembak cewek?"

Lihat selengkapnya