JUDUL :
MENSTRUASI
Bab 1. Menstruasi
Menstruasi atau datang bulan adalah hal yang biasa bagi perempuan. Dan perempuan normal memang harus menstrusi. Dikatakan tidak normal kalaau tidak menstruasi atau menstruasinya tidak teratur. Kecuali sudah tua dan menopause tidak menstruasi lagi.
Anjani murid kelas XIF4 mempunyai menstruasi yang teratur tapi kalau baru dapat atau hari pertama akan uring – uringan. Semua sampai tahu kalau Anjani lagi menstruasi. Kalau lagi menstruasi Anjani biasanya sampai berguling–guling di kasur sangking menahan sakitmya. Biasanya kalau dapat hari pertama di rumah masih untung. Tapi kalau sudah di sekolah sering membuat orang–orang menjadi panik dan teman–teman selalu bergantian mengantarnya ke rumah, karena Anjani tidak bisa pulang sendiri. Selama menstruasi Anjani juga lemas sekali, wajahnya pucat.
Menstruasi seperti itu sangat membuat Anjani lemah. Dia bertanya ke teman satu kursinya kenapa ya dia begitu. Temannya mengatakan, mungkin Anjani Anemia. Terkadang memang ada yang menstruasinya parah seperti Anjani, tapi Anjani ini bukan hanya menstruasi yang susah, tapi juga anemia kata temannya. Anjani tidak mengerti dan tidak melanjutkan mendengarkan perkataan teman sebangkunya.
Pertama kali di kelas XIF4, ketika Anjani menstruasi menghebohkan semua murid termasuk guru di kelas. Perut Anjani sakit sekali, Anjani tidak kuat menahan sakit di perutnya. Semua orang panik, untung yang mengajar itu Ibu Guru. Walau begitu Ibu guru awalnya tidak paham juga Anjani sakit apa. Tapi ketika Anjani dapat bicara, sakit di perutnya seperti itu biasanya menstruasi. Ibu guru cepat paham. Dan bertanya biasanya makan apa atau minum apa? Anjani menjelaskan, biasanya minum air hangat. Jadilah murid di kelas Anjani minta air panas di kantin sekolah disuruh Ibu Guru. Ibu Guru menyarankan ke UKS, tapi Anjani menjelaskan nanti lama ini sakitnya bisa sampai besok. Karena itu Anjani disuruh antar pulang oleh teman satu kelasnya. Ibu Guru menunjuk seorang untuk mengantar pulang. Itulah Anjani dan menstruasinya.
Bab 2. Tiwi dan menstruasi
Pagi itu di kelas seperti biasa Tiwi sedang mengikuti pelajaran dengan fokus, murid–murid kelas Tiwi juga mengikuti pelajaran dengan fokus. Guru menerangkan pelajaran, kemudian ada murid yang bertanya atau guru yang bertanya pemahaman mereka tentang pejaran yang diberikan. Setelah itu berganti pelajaran yang lain, guru menerangkan juga dan terjadi tanya jawab. Ada juga guru yang memberikan tugas diakhir menerangkan pelajaran, untuk besok atau untuk hari itu juga dikumpulkan tugas tersebut. Jam istirahat pertama Tiwi tidak kemana–mana, hanya makan bekal saja di kelasnya bersama murid–murid lain yang bawa bekal. Kemudian jam istirahat berakhir dan selanjutnya belajar pelajaran yang lain sampai bel istirahat kedua berbunyi.
Bel istirahat kedua berbunyi, murid–murid kelas Tiwi semua bersiap untuk istirahat. Tiwi dan Ria juga bersiap untuk istirahat. Mereka megemasi buku pelajaran ke dalam tas. Lalu ke kantin untuk sekedar membeli minuman dan cemilan. Setelah itu azan zuhur berbunyi, murid–murid, guru dan kepala sekolah terlihat ke mushola untuk sholat. Tiwi dan Ria juga berjalan ke mushola, smpai di mushola Tiwi yang kepengen buang air kecil ke toilet. Ria langsung berwudlu. Keluar kamar mandi, Tiwi menghampiri Ria yang menunggu dirinya.
“Ria, aku halangan. Nggak jadi sholat. Aku ambil softex dulu ya, aku tunggu di kelas saja.”
“Oke..”
Dekat tempat berwudlu itu dan dekat ke arah Tiwi dan Ria, ada seorang murid mendengarkan pembicaraan mereka. Nama murid itu Anjani. Ria dan Tiwi tidak menyadarinya kalau ada yang mendengarkan pembicaraan mereka.
Bab 3. Anjanai dan Tiwi
Anjani yang tidak sengaja mendengarkan pembicaraan Ria dan Tiwi, bicara dalam hati. Enak sekali Tiwi ini menstruasinya lancar dan tidak bermasalah sepertinya. Kelas mana ya, Tiwi ini. Aku lihat dululah Tiwi ini masuk ke kelas mana baru aku sholat zuhur, gumam Anjani dalam hati. Lalu Anjani berjalan ke luar dari tempat wudlu untuk mengikuti Tiwi.
Anjani berjalan perlahan di blakang Tiwi. Dia melihat Tiwi masuk kelas XIF1. Masuk sebentar lalu keluar lagi. Tiwi berjalan menuju toilet sekolah. Melihat Tiwi keluar kelas XIF1 dan lalu menuju toilet Anjani tahu Tiwi kelasnya di XIF1. Kemudian Anjani lanjut ke mushola untuk sholat.
Bab 4. Kelas Tiwi
Keesokan paginya menjelang jam pelajaran pertama, Anjani sudah ada di pintu kelas Tiwi. Anjani menunggu guru keluar kelas. Setelah Guru keluar kelas, Anjani langsung masuk ke kelas Tiwi. Anjani langsung menegur Tiwi.
“Hai, Aku Anjani. Kamu Tiwikan?”
Tiwi tersenyum.
“Iya, aku Tiwi. Ada perlu dengan aku ya?”
“Iya, bisa bicara sebentar?”
“Boleh.”
Ria mempersilahkan Anjani untuk duduk di kursinya. Ria bergabung dengan murid yang lain. Ria ingin makan bekalnya.
“Silahkan duduk, Anjani...”
“Aku mau konsul sama kamu tentang menstruasi..”
“Menstrusi? Maksudnya bagaimana?”
“Aku tu menstruasinya susah sekali, sakit sekali di awal menstruasi dan aku tu kalau menstruasi lemas sekali, berasa capek banget. Aku lihat kamu menstruasinya gampang banget.”
“Kamu tahu darimana menstruasi aku ngampang banget?”
“Kemaren aku dengar pembicaraan kamu dan Ria di tempat wudlu mushola. Kok bisa ya menstruasi kamu segampang itu? Apa yang harus dilakukan supaya menstruasi segampang itu?”