Psikolog Muda

AdisCill20
Chapter #22

Seri 18. Perpisahan Mom Gina

JUDUL :

PERPISAHAN MAAM GINA



Bab 1.   Hari terakhir Maam Gina Mengajar


 Sudah hampir satu minggu, Tiwi tidak main ke ruang BK. Tiwi dan anak Osis yang bergerak di website koran sekolah sedang sibuk mempersiapkan launcing rubrik baru. Sudah satu minggu ini mereka tiap jam istirahat satu dan dua juga tiap pulang sekolah rapat. Satu minggu lagi jadwal yang mereka rencanakan untuk launcing. Dan hari ini Tiwi seperti biasa mengikuti pelajaran di sekolah satu pelajaran demi satu pelajaran. Dimata pelajaran terakhir, ketika Maam Gina mengajar dan semua murid termasuk Tiwi sedang belajar. Selesai menerangkan dan tanya jawab, masih ada sedikit waktu sebelum bel pulang berbunyi. Maam Gina meminta anak – anak diam sejenak. Lalu Maam Gina mengatakan.

“Anak – anak, Ibu minta waktunya sebentar. Maam mau minta maaf. Maam kan udah tua nih. Maam hari ini adalah hari terakhir Maam mengajar di kelas kalian. Minggu depan, pada mata pelajaran yang sama bukan Maam lagi yang mengajar kalian.”

Murid 1 berkata. “Maam mau kemana?”

Salah seorang murid bertanya.

“Minggu depan itukan sudah awal bulan, Maam sudah pensiun. Pensiun itu buat yang belum tahu, sudah habis masanya untuk Maam mengajar. Nanti kalian akan diajar Pak Tio sampai pengganti Maam ada ya. Yang rajin belajarnya. Kejar cita–citanya. Karena itu Maam minta maaf ya, kalau ada salah selama ini.

“Maam...” Ucap Tiwi terkejut, Tiwi belum ada mendengar kalau Maam Gina mau pensiun.

Selesai Maam Gina bicara begitu, tanpa komando, murid yang duduk di depan Maam Gina langsung mencium tangan Maam Gina dan minta maaf juga. Jadi setelah murid itu, semua murid bergantian menyalami Maam Gina minta maaf. Tiba giliran Tiwi, Tiwi pun menyalami Maam Gina minta maaf dan Tiwi bahkan memeluk Maam Gina yang sudah dianggapnya seperti orang tua sendiri di sekolah.

“Maafin Tiwi, Maam kalau banyak salah selama ini. Maafkan juga kalau sudah satu minggu ini Tiwi tidak berkunjung ke ruang BK. Ucapnya.”

Tiwi menangis sedikit, hatinya sedih mendengar kabar itu.

“Jangan nangis, Maam kan minggu ini masih ada. Maam minta maaf ya, kalau selama ini sengaja atau tidak sengaja ada salah dengan Tiwi.”

Tiwi menganggukan kepalanya.

Tiwi : “Sama–sama Maam.”

Kemudian setelah Tiwi murid–murid yang lain yang minta maaf sampai semua murid di kelas XIF1 selesai saling bersalaman dan minta maaf ke Maam Gina.

Maam Gina juga melakukan hal yang sama kepada semua murid yang diajarnya di kelas–kelas yang lain.

Ria yang melihat Tiwi sangat sedih menghiburnya.

“Sudah, jangan nangis. Maam Gina sampai minggu ini masih ada kok bersama kita semua, senen depan aku dengar kita tidak ada pelajaran. Kita semua mau mengadakan perpisahan guru–guru. Ada empat orang loh Wi, yang tidak akan mengajar di sekolah kita lagi. Tiga orang pensiun, termasuk Maam Gina dan satu orang lagi pindah ke kota yang lain ikut suaminya.”

“O,ya. Empat? Banyak juga.Aku harus mempersiapkan kado istmewa untuk Maam Gina.”

“Iya, masih ada waktu kok untuk mempersiapkannya.”

Tiwi tersenyum.

“Terima kasih Ria atas infonya.”


Bab 2.   Rumah Tiwi


Di rumah malam itu ketika mereka berada di ruang keluarga, Tiwi menceritakan ke Ayah dan Bunda perihal Maam Gina mau pensiun.

“Ayah, Bunda. Tiwi baru tahu kalau Maam Gina mau pensiun. Tadi siang sehabis pelajaran terakhir, Maam Gina mengatakannya di kelas dan Maam Gina minta maaf kalau ada salah selama mengajar atau bergaul dengan kami murid – muridnya. Tiwi sedih, Maam Gina mau pensiun.”

Bunda berkata. “Iya, nggak apa–apa sedih. Itu manusiawi. Kasih kado saja buat Mom Gina.”

Ayah ikut bicara. “Iya, pergilah dengan Bunda hari sabtu besok cari kado ya.”

Lihat selengkapnya