Psikolog Muda

AdisCill20
Chapter #24

Seri 20. Aku Tu Miskin

JUDUL :

AKU TU MISKIN


Bab 1. Rumah Neta

 

Seperti hari-hari biasa, Neta kalau libur membantu orang tuanya di rumah. Hari ini hari Minggu. Neta memiliki ibu seorang pembantu rumah tangga dan pembersih - bersih rumah kalau ada yang memintanya dan masih ada waktu serta tenaga untuk bersih-bersih rumah atau pun menjaga rumah-rumah yang ditinggalkan berlibur kalau musim liburan. Dengan kata lain ibu Neta bekerja sebagai pembantu dan serabutan apa yang bisa di kerjakan atau pun ada yang meminta bekerja.

Ayah Neta sudah lama tiada. Neta mempunyai seorang adik laki-laki yang kelas VIII SMP. Dihari libur begini Netalah yang membereskan rumah mungil mereka yang masih lantai tanah. Memasak nasi dan tempe yang sudah dibelinya di penjual sayur keliling. Ibu Neta selalu berangkat pagi bekerja sebagai pembantu di rumah majikannya yang rumahnya agak jauh dari rumah mereka.

Setelah memasak, Neta menyapu rumah mereka yang juga merupakan rumah yang numpang di tanah seorang tetangga yang baik hati selepas ayah meninggal dan mereka tidak punya uang lagi untuk ngontrak rumah.

Adik Neta sedari tadi sudah pergi bermain ke rumah salah satu tetangga yang mempunyai anak sebaya dia. Selepas menyapu rumah, Neta mencuci pakaian. Pakaian mereka cuma dua stell, satu dicuci dan satu dipakai. Selain pakaian itu juga Neta dan adiknya mempunyai pakaian seragam sekolah.

Isi rumah Neta cuma ada satu kamar, dan satu ruang untuk duduk - duduk makan. Tidak.memiliki perabotan apapun.

Hari menjelang malam, ibu pulang dari bekerja. Kadang kala ibu membawa makanan yang diberi majikannya. Dan Neta maupun adiknya senang sekali kalau ibu membawa makanan dari rumah majikannya.

 

Bab 2. Kelas XIF4

 

Neta di kelas duduk di belakang sekali, di sekolah Neta terkenal anak yang pendiam, Neta tidak punya teman. Bahkan dengan teman sebangkunya pun Neta tidak ada bercerita - cerita. Semua teman mengenal Neta sebagai anak pendiam dan agak bodoh. Nilainya sering tidak bagus. Sebenarnya Neta tidak bodoh, Neta di rumah anak yang ceria. Di sekolah Neta pendiam karena Neta merasa minder dengan keadaannya. Neta tidak membenci ibunya karena kemiskinan mereka, tapi Neta merasa minder. Neta malu kepada semua teman-temannya. Neta merasa ditolak oleh teman - temannya. Padahal teman - teman tidak pernah menolak Neta. Mereka malah sering menegur Neta, tapi karena malu, Neta tidak pernah menjawab setiap temannya mengajak bicara. Karena malulah Neta jadi murid yang pendiam. Dan karena pendiam itulah Neta jadi tidak bisa belajar dengan baik. Neta tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Neta malu bertanya kalau ada yang Neta tidak mengerti cara mengerjakannya ke guru atau pun malu bicara dengan teman - temannya ketika satu kelompok diskusi.

Seperti biasa, hari ini pelajaran matematika pada pelajaran pertama. Murid - murid terlihat belajar dengan serius. Guru menerangkan pelajaran, lalu sambil menerangkan, murid - murid tetap boleh bertanya. Terjadi diskusi yang hidup antara kedua belah pihak. Setelah itu guru memberikan tugas untuk dikerjakan dan dikumpulkan hari ini juga setelah pelajaran berakhir agar guru tahu murid mengerti atau tidak. Sementara murid lain fokus diskusi dan mengerjakan tugas, Neta terlihat bingung memperhatikan di depan kelas. Seperti halnya guru - guru lain, guru matematika ini pun bertanya kepada Neta. Karena Neta memang terlihat bingung.

"Neta, ada yang ingin ditanyakan?"

Neta terkejut dan murid - murid lain yang sedang belajar juga terkejut. Dan Neta cepat menggeleng, Neta malu sekali. Karena semua murid memandang kepada Neta. Tapi itu hanya sesaat, karena mereka sudah tahu biasanya Neta tidak bicara apa-apa, hanya menggelengkan kepala. Murid-murid sudah kembali mengerjakan tugas mereka, yang tidak tahu bertanya kepada teman yang tahu atau ke ibu guru langsung. Sementara Neta masih belum bisa mengerjakan tugas-tugasnya. Masih ada sebagian yang Neta belum mengerti. Sampai jam mata pelajaran matematika selesai, dan tugas dikumpulkan, Neta terpaksa mengumpulkan buku tugasnya dengan tugas yang belum selesai semua.

 

Bab 3. Ruang BK

 

Tiwi sedang bersama Bu Iin dan Pak Tio, terdengar pintu diketuk.

Bu Iin : “ Masuk.... “

Seorang murid perempuan masuk ke ruang BK.

“Bu Iin memanggil saya ?”

“Kamu Neta dari kelas XIF4?

Lihat selengkapnya