Psikolog Muda

AdisCill20
Chapter #26

Seri.22. Anak Mami

JUDUL :

ANAK MAMI


Bab 1.   Kelas XIIF1

               

 Kelas XIIF1 sedang diskusi mata pelajaran bahasa indonesia. Terlihat murid – murid semangat diskusi. Kelompok yang maju bergantian. Hari ini cuma dapat dua kelompok yang presentasi. Namanya juga diskusi, pasti ada tanya jawabnya. Dan yang kebetulan maju kali ini adalah kelompok yang diketuai Donal. Mereka membagi habis tugas – tugas. Diskusi berlangsung hidup dan bnyak pertanyaan datang ke kelompok mereka, tapi bisa dijawab semua oleh Donal dn teman – temanya. Dan teman yang bertanya juga terlihat puas dengan jawaban yang diberikan. Sampai diakhir waktu, Bu Guru merangkumkan diskusi hari ini dan diskusi pun selesai.

 Selanjutnya mata pelajaran matematika, Pak Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dan dikumpulkan habis pelajaran. Boleh diskusi mengerjakannya. Donal mulai mengerjakan tugas – tugas dengan tenang. Dan beberapa teman mulai mendatangi Donal.

Murid 1 berkata.  “Donal, nomor satu sudah belum? Aku nggak bisa nih.”

Murid tersebut melihat ke Donal. Pak Guru sedang keluar. Ada tamu yang sedang mengunjungiya. Jadi anak – anak bukannya diskusi malah berebut ke tempat Donal dan mencontek pekerjaan Donal. Donal tidak pelit, dibiarkannya pekerjaannya di contoh banyak orang. Donal anak yang pintar dan baik hati. Anaknya gendut, bentuk wajahnya lucu, penampilannya selalu rapi. Orang–orang menyebutnya Donal si Anak Mami. Mami Donal selalu memperlakukan Donal seperti masih kecil. Donal saja masih punya jadwal harian seperti anak kecil. Jam berapa harus bangun, jam berapa harus belajar, jam berapa tidur, dan lain - lain. Yang membuat Donal paling tidak suka dengan Maminya, tiap mengantar sekolah mesti Mami yang antar, atau supir yang antar, tapi Mami tetap ikut. Nanti di halaman sekolah Donal diturunkan lalu pas Donal pamit, Mami langsung mencium Donal pipi kiri dan pipi kanan. Tidak peduli orang ramai. Didepan teman–teman pun mami tidak pedulu ditambah lagi Donal harus antar jemput saja, tidak boleh naik kendaraan sendiri,  motor sendiri.


Bab 2    Kantin

 Tiwi sedang di kantin bersama Ria di istirahat pertama ini. Ria makan bakso, Tiwi makan siomay. Mereka sambil makan sesekali bercerita – cerita. Kantin pagi itu cukup ramai. Di depan kursi, duduk Donal si Anak Mami bersama teman – temannya. Sambil makan Donal memperhatikan Tiwi saja. Psikolog muda itu cukup terkenal untuk anak SMA N Nusantara Indah.

  Setelah teman–teman Donal selesai jajan, mereka pergi duluan dari kantin karena Donal masih makan. Donal makannya jadi lama karena memperhatikan Tiwi. Setelah teman–teman Donal keluar kantin, Donal mendekati meja Tiwi dan Ria.

 “Hai, Dek. Nama Aku Donal, boleh duduk disini...”

Tiwi dan Ria saling pandang.

 “Boleh...” ujar Ria.

Donal duduk di meja Tiwi dan Ria.

Donal bicara ke Tiwi.

“Bagaimana biro konsultasi kamu, masih buka?”

Tiwi menganggukan kepalanya. Lalu bicara.

Masih. Kenapa Kak Donal tanya – tanya apa mau konsul ?”

Ujar Tiwi mencoba untuk akrab.

Donal memandang ke Ria, lalu ke Tiwi. Lalu bicara.

“Kalian kenal aku nggak?”

“Iya, tadi kak Donal sudah memperknalkan diri.” Ujar Tiwi.

“Iya sih, tapi bukan itu maksud aku...”

Ria berkata. “Maksud kakak?”

“Ya, udah. Kalian ngggak kenal berarti.....”

Lalu Donal yang berbadan tambun melihat ke Tiwi dan Ria. Baru Donal mau bicara, bel masuk berbunyi.

 “Aku mau konsul sama kamu Tiwi. Tapi nggak mau di ruang BK. Aku dengar kamu juga buka biro konsultasi di rumah. Boleh minta alamat rumahmu ?”

“O, boleh...”

Tiwi membuka dompetnya dan mengambil selembar kartu namanya.

“Ini, silahkan main saja...”

Donal berkata. “Ma kasih ya... Ayo bel masuk sudah bunyi.”

Mereka keluar kantin menuju kelas masing–masing.


Bab 3    Rumah Tiwi

Lihat selengkapnya