JUDUL :
JANGAN BELAGU
Bab 1. Salon Arum
Sabtu pagi itu mereka berempat berada di salon Arum. Satu bulan sekali Arum mengajak teman–temannya untuk melakukan perawatan di salon milik Arum. Mereka sedang melakukan perawatan rambut, kuku, wajah, paket lengkap pokoknya. Sambil melakukan perawatan rambut Tiwi memulai pembicaraan.
“Teman –teman minggu besok ada turnamen futsal antar sekolah. Kita nonton yuk....”
“Boleh, dimana ?” tanya Arum.
“Iya, dimana tu?” Lina ikut bertanya.
Tiwi berkata. “Di sekolah Bunga Bangsa.
“Boleh... boleh.... ikut ya..” Ujar Nadin.
Tiwi berkata. “Iya, kita beremparlah....”
“Mudahan–mudahan tahun ini sekolah kita yang jadi juaranya ya...” ujar Lina.
Arum, Tiwi, Nadin menjawab. “Aaamiin....”
Mereka berempat melakukan perawatan dari pagi sampai sore.
Bab 2. Lapangan futsal
Terlihat murid–murid ekskul futsal sedang latihan serius.
Bab 3. Sekolah Bunga Bangsa
SMA N Bunga Bangsa sedang sibuk mempersiapkan atlet futsal mereka, sebagian lagi tidak masuk untuk bertanding membantu anggota OSIS yang lain menyiapkan tempat untuk perlombaan. Terlihat di lapangan futsal, tim futsal sedang membagi–bagi strategi lomba untuk menghadapi kelompok lawan.
Bab 4. Lomba futsal
Yang main pertama sekolah Tiwi lawan sekolah swasta Bakti Padamu Negeri. Dari lomba yang sangat serius, dimenangkan oleh sekolah Tiwi. Lanjut beberapa lomba futsal. Lomba dilakukan hari Sabtu dan Minggu. Selama satu bulan. Memang diadakan sabtu dan Minggu saja agar tidak menganggu belajar mengajar di semua sekolah. Lomba untuk semua SMA yang ada di Bandung termasuk sekolah SMA swasta. Sekolah Tiwi dapat di lomba hari pertama. Tiwi dan reman-teman nonton sampai selesai lomba. Hari Minggu masih babak penyisihan. Tiwi dan teman-teman tidak ikut nonton karena SMA mereka sudah selesai lomba.
Dua Minggu kemudian, lomba futsal di hari minggunya, menunggu giliran babak semi final untuk sekolahnya yang main. Tiwi dan teman-temannya gank pelangi sudah datang pagi-pagi ke sekolah SMA Bunga Bangsa tempat lomba berlangsung. Sekolah Tiwi main ketiga. Karena itu menjelang sekolahnya main, Tiwi dan teman-teman menonton dan memberi semangat pada sekolah lain.
Lina berkata. "Sebenarnya kita kepagian nggak guys?"
Arum ikut bicara. "Nyesal nih datang cepat?"
Nadin bicara. "Kan sudah disepakati jeng, kenapa emangnya."
"Nggak juga, cuma suara kita suporter yang indah ini mau kita berikan pada siapa?" ujar Lina.
Tiba-tiba ada yang ikut bicara.
Aulia berkata. "Berikan ke sekolah Bunga Bangsa saja, sekolah aku. Sekolah kami main yang pertama. Kenalkan, aku Aulia."
Aulia mengulurkan tangan.
Tiwi dan teman-teman tersenyum dan bergiliran mengenalkan diri.