Psikolog Muda

AdisCill20
Chapter #30

Seri 26. Atur Waktumu

Atur Waktumu


Bab 1. Yayuk anak manja

 

Yayuk sekarang sudah duduk di bngku SMA kelas XI. Tapi dia sangat manja. Walau sebenarnya Mami tidak mau kalau Yayuk terlalu manja. Mami memang menyanyangi Yayuk, Papi juga. Yayuk itu anak tunggal. Tapi Mami agak lebih streg. Mami maunya Yayuk menjadi anak yang mandiri dan bisa diandalkan walau cuma anak tunggal. Tapi Yayuk tidak mengindahkan keinginan Mami. Yayuk terlalu manja. Kalau Papi tidak terlalu memikirkan Yayuk mau manja atau tidak sama saja buat Papi. Dia menyayangi anaknya.

Seperti hari-hari yang lain, hari ini pun Mami membangunkan Yayuk di pagi hari.

"Yayuk, sayang. Ayo bangun... Sholat subuh."

"Hmm.. heeh." jawab Yayuk. Tapi dia tidak bangun, hanya memutar badan. Lalu tidur lagi.

Mami mulai sewot. "Yayuk! Bangun...!" Mami menarik selimut Yayuk, mematikan AC. Memencet hidung Yayuk. Yayuk duduk karena susah bernafas. Yayuk marah kemaminya.

"Mami ini, kalau bangunkan itu yang lembut. Ini Yayuk susah bernafas."

Mami mencubit pipi Yayuk. "Jangan tidur lagi, ya." Lalu Mami keluar kamar.

Setelah Mami pergi Yayuk bangun sholat subuh, kemudian dia tidur lagi.

Mami Yayuk seorang wanita karir. Papi Yayuk juga bekerja. Papi punya perusahaan sendiri. Tapi Mami tidak bekerja di perusahaan Papi. Mami wanita karir yang bekerja di kantoran. Di rumah ada pembantu, tapi Mami kalau untuk sarapan suka menyiapkan sendiri. Sebenarnya Mami ingin Yayuk tu rajin seperti dia waktu muda. Bangun pagi dan ikut menyiapkan sarapan pagi. Atau ya minimal bangun pagi, sholat subuh, dan duduk-duduk dekat Papinya. Pokoknya tidak tidur pagi.

Setelah Mami menyiapkan sarapan, Mami sebelum mandi seperti biasa

 Mami mendekati Papi.

"Pi, belum bangun juga Yayuk...?"

Papi yang lagi ngopi sambil main handphone. Menghentikan kegiatannya.

"Nggak ada dari tadi Yayuk kemari. Sudah bangunkan saja. Atau Papi yg bangunkan?"

"Sudah Mami bangunkan tadi Pi. Aduh Yayuk, kenapa sepemalas ini... Biar Mami saja yang membangunkan." Mami melangkahkan kakinya menjauhi Papi.

Sebelum Mami menjauh, Papi bicara.

"Yayuknya jangan ditelan ya, Mi... Pelan-pelan saja bangunkannya...."

Tanpa menoleh dan tanpa berhenti berjalan, Mami bicara.

"Nggak ditelan, dimakan!!"

Mami sudah melangkah ke kamar Yayuk, tapi suara Papi tertawa masih terdengar oleh Mami. Mami melihat Yayuk masih tidur dengan AC kamar hidup, dan pakai selimut. Mami menarik selimut Yayuk. Mematikan AC.

"Yayuk, bangun. Tadi sudah sholat subuh belum. Kenapa tidur lagi

 Mamikan sudah bilang tadi, bangun !!"

Yayuk memutar badannya mendengar suara Mami.

"Yuk, sekolah nggak? Sudah siang." Ucap Mami."Mau bangun, nggak, nggak sekolah ya. Mami mau siap-siap ke kantor."

Yayuk menggeliatkan badannya mendengar Mami marah. Dia biasanya akan bangun kalau Mami sudah marah.

Kemudian Yayuk bangun dan mandi terburu-buru. Lalu dia cepar-cepat ke ruang makan untuk sarapan, sebab kalau tidak sarapan Mami akan marah-marah lagi. Lalu Yayuk naik mobil bersama Papi. Mami berangkat sendiri naik mobilnya. Yayuk naik mobil Papi, karena sekolahnya searah dengan Papi.


Lihat selengkapnya