JUDUL :
JANGAN MEMBELI TEMAN
Bab 1. Tentang Nining
Nining adalah seorang anak tunggal. Orang tuanya super sibuk tapi tidak pernah lupa akan NIining, jadi Nining walau orang tuanya sibuk tetap penuh dengan kasih sayang. Orang tuanya juga kaya dan banyak uang. Dengan banyak uang, Niniing tetap jadi anak baik. Temannya banyak. Dia dan teman –temannya suka menghabiskan banyak waktu Bersama. Baik di rumah NIning atau pun di sekolah dan luar sekolah.
Yang Nining lakukan dengan uangnya, adalah selalu mentraktir teman–temannya. Kalau di sekolah, tema teman makan Nining yang traktir.
Teman 1 berkata. “Ning, aku makannya mie ayam, gorengan, minum jus manga.”
Teman 2 ikut bicara. “Ning, aku makannya Nasi goreng, gorengan, jus melon.”
Teman–teman Nining yang banyak selalu minta traktir dengan Nining. Belum lagi anak–anak di kantin sering ditraktir Nining juga, walau tidak terlalu kenal anak–anak tersebut.
Kalau jalan–jalan ke objek wisata, Nining yang traktir uang masuk dan makan–minumnya. Kalau ke mall Nining yang traktir shoping. Teman–temannya yang banyak selalu minta traktir baju dan yang lainnya. Kalau jajan–jajan sudah pasti Nining yang traktir.
Teman–temannya menyebutnya jurangan.
Suatu hari Papa dan Mama Nining pulang, Nining sedang di rumah, teman–teman Nining juga banyak di rumah. Papa dan Mama terlihat Lelah sekali. Wajahnya pucat. Nining tidak menyadari akan hal itu. Nining tetap asyik Bersama teman–temannya. Sampai akhirnya Papa dan Mama memanggil Nining setelah beberapa hari kemudian. Waktu itu di rumah juga. Teman–teman Nining masih ramai. Pembantu mengabari Nining dipanggil oleh Papa dan Mama.
Pembantu mengedur kamar Nining.
Prmbantu mengetuk pintu. “Non Nining… Non Nining.…”
Teman Nining membukakan pintu.
Teman 1 membuka pintu. “Ya, Mbok?”
“Non Nining ada Non?”
Teman 1 berkata. “Ada, kenapa mbok?”
“Mau ketemu sebetar. Ada yang mau diomongin….”
Teman 1 membuka pintu lebar–lebar.
Teman 1 berkata. “Masuk Mbok.…”
Pembantu masuk menemui Nining.
“Non, dipanggil Papa sama Mama....”
O, iya. Ma kasih Mbok....”
Nining dan pembantu keluar kamar. Nining menuju kamar Papa dan Mama. Pembantu menuju dapur. Nining sampai di kamar Papa dan Mama lalu mengetuk pintu kamar.
“Ma...Pa….”
Mama membukakan pintu, lalu Nining masuk.
“Ayo masuk Nak. Ada yang mau Papa dan Mama bicarakan.…”
Nining masuk ke kamar Papa dan Mama. Lalu Mama menyuruh Nining duduk disamping Mama. Papa memulai pembicaraan.
“Nining, kita bangkrut....”
Papa hanya mengatakan itu lalu menatap Nining. Mama pun menatap Nining. Nining bingung memberi reaksi apa. Papa menyuruh Mama menjelaskan.
“Terjadi penipuan dan pencurian di perusahaan kita. Sehingga banyak material harus dibayar. Karyawan harus di PHK, ya, kita bangkrut. Kita tidak punya uang lagi. Aset–aset banyak yang sudah dijual. Terpaksa ATM Nining kita minta lagi. Ada berapa uangnya disana Nak?”
“Maaf, Pa. Ma. Uang yang diberikan tiap bulannya selalu habis. ATMnya sekarang tinggal 1.000.000 apa ya? Kan ini akhir bulan belum diisi lagi.”
Papa dan Mama terlihat sedih.