Psikolog Muda

AdisCill20
Chapter #43

Seri.39. Aku bakalan tidak laku

JUDUL :

AKU BAKALAN TIDAK LAKU



Bab 1. Kedatangan tamu di sekolah

 

  Kelas Tiwi terlihat sedang serius belajar. Guru menerangkan, murid –murid memperhatikan, lalu terjadi juga tanya jawab. Ketika sedang ada tanya jawab, pintu kelas diketuk dari luar.

Bu Guru menjawab ketukan. “Masuk....”

Seorang perempuan muda masuk, menyalami Bu Guru dan minta izin ingin bicara dengan Tiwi di luar. Lalu perempuan muda tadi berdiri menunggu dekat meja Bu Guru.

Bu Guru berkata. “Tiwi, ada yang nyari. Coba kemari sebentar.”

Tiwi sambil bingung mendekati Bu Guru. Setelah dekat dengan meja Bu Guru, perempuan muda tadi pamit ke Bu Guru, lalu kata perempuan itu ke Tiwi.

“Ayo, ikut sebentar.”

Tiwi mengukiti dengan sedikit bingung di belakang perempuan muda tadi.

Setelah diluar, perempuan muda tadi memperkenalkan diri.

“Maaf aku membawa kamu keluar seperti ini. Nama aku lydia.”

Lydia menjulurkan tangannya ke Tiwi. Tiwi menyambut uluran tangan Lydia.

“Tiwi..”

“Ke kantin sebentar yuk”

“Tapi aku lagi belajar, Kak.”

Ucap Tiwi menoleh ke dalam kelas.

“Aku udah minta izin tadi dengan bu guru. Sebentar saja. Nggak enak ngobrol disini. Dilihatin dari dalam.”

Lydia menoleh ke kelas, memang beberapa murid melihat ke mereka.

“Baiklah.”

Ucap Tiwi setelah melihat ke dalam sebentar.

Di kantin.

“Aku butuh bantuan kamu. Dimana ya kita bisa ngobrol enak? Nggak mungkin juga di ruang BK kan? Oya mungkin kamu nggak kenal aku. Aku ini dulu sekolah disini. Kamu kelas X, aku kelas XII. Aku kakak kelas kamu. Kmu terkenal loh waktu itu. Habis kamu cantik sih, nggak seperti aku yang biasa–biasa saja.”

“O, maaf kak. Tidak kenal kakak.”

“Nggak apa–apa, emang nggak terkenal kok.” Singkatnya begini. Aku butuh bantuan kamu.”

“Aku berikan nomor handphone aku dan alamat rumahku. Aku juga ada biro konsultasi di rumah. Kakak bisa main ke rumah. Apa kakak punya kertas dan pena?”

Lydia mengambil buku kecil dan pena dari tasnya. Dan memberikan ke Tiwi. Selesai Tiwi menuliskan alamatnya dan nomor handphonenya Tiwi menyerahkan ke Lydia.

 “Ini kak. Apa ada yang lain kak?”

“Nggak. Mau ke kelas ya?”

“Iya kak.”

“Ke kelaslah, minggu aku ke rumah kamu ya.”

“Baik kak, Nanti Tiwi tunggu. Permisi kak.”

“Nggak mau minum atau makan dulu?”

“Terima kasih, Kak. Tiwi masih ada pelajaran.”

“Oke, selamat belajar.”

Lihat selengkapnya