Psikologi Kematian

Noura Publishing
Chapter #2

Pengantar Penulis

Mengapa Psikologi Kematian?

Sepanjang pengetahuan saya, belum ada buku yang berjudul Psikologi Kematian. Akan tetapi, pembahasan tentang topik ini sesungguhnya bertebaran dalam sekian banyak jurnal psikologi, buku psikologi, maupun filsafat. Dalam literatur tasawuf, misalnya, pembahasan perihal kematian merupakan salah satu topik yang sangat populer. Dalam Al-Quran maupun Hadis, tema ini disebutkan berulang-ulang karena salah satu prinsip keimanan dalam Islam adalah meyakini adanya kebangkitan di akhirat dan keabadian jiwa.

Psikologi sebagai sebuah ilmu yang mengkaji pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang memandang kematian sebagai suatu peristiwa dahsyat yang sesungguhnya sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang, tetapi ilmu ini jarang atau enggan untuk membicarakannya secara terang-terangan. Ada segolongan orang yang memandang kematian sebagai sebuah malapetaka yang merampas kenikmatan hidup sehingga mereka memilih jalan hidup hedonistis sebelum kematian tiba. Mereka memuja kenikmatan duniawi, mumpung masih hidup. Pandangan hidup semacam ini akan memandang masa muda sebagai the golden years of life, masa keemasan bagi kehidupan seseorang.

Namun, ada pula yang berpandangan sebaliknya. Yakin bahwa hidup di dunia hanya sesaat dan kehidupan akhirat lebih mulia, lebih utama, dan abadi maka mereka memilih jalan spiritual dan menjauhi tawaran kenikmatan duniawi, demi mengejar kebahagiaan yang lebih tinggi dan sejati di balik kematian. Ada lagi segolongan orang yang tidak mau berpikir soal kematian karena dianggap tidak begitu berguna. Dipikir atau tidak dipikir toh akhirnya akan datang jua. Lupakan soal kematian, pikirkan dan kerjakan apa yang di depan mata.

Menolak Kematian

Lihat selengkapnya