The storm starts,
when the drops start dropping.
–Dr. Seuss
Dingin.
Aku terbangun karena kedinginan. Selimut masih rapi membungkus badanku. Ragu aku melihat ke arah jendela dan menemukan gorden kamarku bergerak-gerak tertiup angin.
Aneh. Jendela kamarku terbuka.
Pelan aku turun dari tempat tidur dan berusaha menutup jendela dengan menaiki kursi. Minggu lalu Pappa sudah mengajarkan caranya karena menurut Pappa aku sudah cukup besar untuk belajar mandiri, termasuk mengikat tali sepatu, menutup jendela kamar, dan bermain basket.
“Pap?” Aku keluar dari kamar menuju kamar Pappa dan Mama yang terletak di depan kamarku sambil menyeret selimut kesayanganku.
“Pappa? Mama?” Aku mengetuk pintu kamar mereka beberapa kali. Tidak ada jawaban.
Tidak sabar aku langsung memutar gagang pintu dan masuk ke kamar mereka. Kosong. Ke mana Pappa dan Mama?