PTSD

diana rahmatika
Chapter #10

Rindu

“Tin....pulang sekolah belajar kelompok ya” ajak Vivin

“dimana?” tanyaku

“kamu sekarang diSidoarjo ya?”

“nggak papa kalo mau kerumahku yang lama” senyumku

“ ada Ortu kamu?” tanya Fina

“enggak....bebas kita mau ketawa sekeras apapun nggak ada yang nglarang”

“ok Tina”

aku sengaja mengajak mereka kerumah karena aku masih punya pekerjaan sepulang sekolah, nggak mungkin aku tinggalkan begitu saja dan mengecewakan para pelanggan setiaku, kami pun bergegas menuju rumah sepulang sekolah, mereka sungkan masuk rumah karena didepan samping pintu masuk sudah dibuka studio musik milik Mas Hilda saudara sepupuku, terlebih mereka heran karena didepan pintu bertumpukan baju laundry di dalam kresek yang sudah tertulis nama pelanggan

“kenapa bengong, ayo masuk” ajakku membuka pintu rumah

“sek sek sek(bentar bentar bentar)....ini apaan?” tanya Ani menunjuk tumpukan baju

“aku ngelaundry disini” jawabku

“jadi ini alasan kamu sering telat sama sering banget ngerjain PR dikelas?”

“hehe...yaa gitu deh”

Aku bergegas mencuci tumpukan pakaian laundry, sesekali aku menengok mereka sedang bercanda sambil mengerjakan tugas sekolah, mereka membantuku mengerjakan bagianku, meminta pendapatku dan menuliskan apa yang aku terangkan, jika ada soal yang nggak mereka pahami Fina menyeretku untuk duduk dihadapan mereka dan menerangkan jawabannya, sungguh suatu pekerjaan yang membuatku berlarian,

“Tin udahan dong nyucinya nanti aja” rengek Fina

“iyaa bentar tinggal ngasi pengharum” teriakku, setelah selesai mencuci 2 kresek laundry, aku menghampiri mereka dan membawa setumpuk buku pelajaran,

“kamu ngapain bawa buku segitu banyaknya?” tanya Ani keheranan

“ya kan kalo matematika udah selesai, sekarang ngerjain sejarah, aku ngga paham, jadi aku bawa semua buku sejarah dari kelas 1 sampek sekarang”

“astagaaaaa......nggak segitunya juga kaliiii” jawab Ani tercengang

“kamu nggak pulang ke sidoarjo Tin?” tanya Hendra

“enggak...aku diusir” jawabku dengan cetus

“SERIUS?” tukas Vivi kaget, sedang mereka memandangku kasihan

“haha...apaan sih kalian ngliat aku kok gitu amat”

“seriuuussss” tanya Hendra lagi

“iya aku serius, aku diusir, sekarang aku tinggal disini berdua sama Ocha”

“mana si Ocha?”

“belom pulang, masih disekolah mungkin” mereka semakin heran karena melihatku tertawa seolah sedang bercanda, mereka hanya bertanya padaku hal yang sama “serius?” ya mereka nggak percaya kalau aku diusir dari rumah,

“emang ada masalah apa Tin kok diusir, yang ngusir Ayah atau Nyak?” tanya Ani

“yang ngusir Ayah, Ayahku lagi gila kali” jawabku

“hus, yang bener aja kamu ngatain Ayahmu gila” Vivi menjawab marah

Lihat selengkapnya