Tentu saja yang berada di urutan pertama adalah Tuhan, terima kasih atas hidup saya, kesempatan-kesempatan, banyak kegagalan, dan pelajaran yang sangat berharga.
Kedua orangtua yang selalu mendukung saya untuk terus menulis. Adik perempuan saya yang sebenarnya nggak terlalu banyak memberikan andil, tapi ya udah lah ya, I’m still very thankful anyway. Keluarga besar Sunarno dan Abdul Kadir yang tak bosan menunjukkan excitement ketika buku baru saya lahir.
Teman-teman dekat sejak sekolah yang bisa dihitung dengan jari: Nanak, Tami, Kikik, Tia, Tika, Ichak, Ufi. Di sinilah saya bisa menulis “terima kasih karena telah menjadi teman saya sejak zaman jahiliah” karena gengsi tidak mengizinkan saya untuk mengucapkannya di dunia nyata.
Untuk Anisah Zuhriyati, teman ngobrol ngalor-ngidul, terima kasih karena mau memaafkan kalau saya lagi mager dan membatalkan janji temu.
Untuk Mbak Dila, Bentang Pustaka, dan seluruh krunya, terima kasih untuk kesempatan dan kepercayaannya kepada saya.
Dan, selain untuk orang-orang yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu di sini, saya ingin berterima kasih juga kepada pembaca yang telah menyisihkan waktu dan uangnya untuk menikmati karya saya ini. Thanks a bunch and I really hope you enjoy the book!