PUISI TANPA NAMA

Ananda Restanti Putri
Chapter #1

Chapter tanpa judul #1 Prolog

Hallo... namaku Lyly Odelia. Aku seorang siswi baru disalah satu sekolah swasta terbaik di kotaku. Ini hari pertama aku masuk sekolah. Lebih tepatnya masa orientasi siswa. 

Aku ga pernah bermimpi bisa masuk di SMA Atmaja.

Disekolah ini, banyak siswa-siswi dari kalangan kelas elite dan pintar yang beradu kecerdasan otak di sekolah ini. Sekolah yang cukup bergengsi untukku. Aku berjanji sama diri aku sendiri. Aku ga akan kecewain Papah, Kak Jimy dan Kak Livia.

***

Triiinggggg...tringgg...

Bel tanda masuk telah berbunyi, seluruh siswa-siswi baru berbaris di tengah lapangan sekolah. Mengikuti upacara penerimaan murid baru. 

Hari ini matahari bersinar sangat terik. Aku sangat bersemangat berbaris di barisan paling depan karena tidak ingin melewatkan pengumuman penting dari kakak Osis hari ini.

"Hallo adik-adik semua. Selamat datang di sekolah tercinta kita ini SMA Atmaja. Hari ini adalah hari pertama kalian menginjakkan kaki di sekolah ini. Kita akan mengawali hari ini dengan berkeliling sekolah. Kakak-kakak Osis akan membagi kelompok kepada kalian. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa-siswi baru dan 1 orang Kakak Osis sebagai pembimbing kalian. Apakah kalian mengerti?"

"Siap. mengerti kak!" teriak seluruh siswa dari tengah lapangan.

"Baik, mari kita mulai pembagian kelompoknya ya"

Setelah beberapa saat,

Pembagian kelompok telah usai. Aku, satu kelompok dengan Lifah, Della, Keisya, Raja dan Kak Mira sebagai kakak pembimbing kami.

"Hai.. kenalin, gue Keisya. Lo Lyly ya?"

"Eh, iya. Hai.. kamu tau darimana nama aku Lyly?"

"Itu dari nametag kamu. Salam kenal ya, oh ya kita sekelompok sama Raja nih" ucap Keisya.

"Dia?" sambil menunjuk kearah anak cowok yang sedari tadi hanya berdiri bersandar ditembok sambil menutup kedua matanya.

“Iya, nama dia Raja. Dia tuh pinter banget loh. Gue dulu waktu SMP selalu mohon-mohon minta jawaban sama dia" celoteh Keisya dengan semangatnya.

"Terus di kasih?"

"Enggak! Ngeselin kan" ucap Keisya sambil memainkan rambut ikalnya.

"Jadi gimana?" tanyaku.

"Dia malah ngajakin belajar bareng, biar pinter bareng katanya. Kan ga lucu!" sambil memanyunkan bibirnya. 

Lihat selengkapnya