Aku tidak pernah menyangka bahwa hari itu akan menjadi hari terakhirku bertemu dengan Hans. Karena ketika keesokan harinya aku kembali masuk sekolah, Hans sudah tidak ada lagi di sana.
Aku bertanya kepada setiap orang di kelasku dan tidak ada satupun yang mengetahui keberadaan Hans. Ia hanya sempat meminta tolong kepada Rendi untuk mencari pengganti dirinya tanpa menyebutkan alasannya.
Duniaku seakan hancur. Hari-hari yang tersisa di masa SMA menjadi hambar seketika. Dalam sekejap aku berubah menjadi seperti Hans di waktu dahulu. Aku menjadi pendiam, tidak tertarik lagi dengan sekitarku. Yang kulakukan hanyalah menangis, menyesali semua perkataanku pada Hans.
Berkali-kali ku coba telepon nomor ponselnya. Semuanya hanya berakhir dengan nada sibuk. Berkali-kali kudatangi rumahnya, tidak ada satu orang pun yang keluar dari rumah itu. Entah berapa lama aku menunggu pun tidak ada satu pun yang datang kepadaku.