Puisi Terakhir

yoursweetcrush
Chapter #6

Bab 5

Layar kembali menghitam ketika Hans selesai berbicara. Tidak ada riuh tepuk tangan di antara kami semua. Bukan hanya teman-teman sekelasku. Tapi semua orang yang hadir malam itu. 

Aku menghela napas, mencari remote tivi. Segera kupadamkan layar telivisiku. Masih jelas di kepalaku. Setelah hening cukup lama, tangisku lah yang memecah keheningan. Dan tak lama kemudian diikuti oleh teman-temanku yang lain bahkan aku sempat melihat para guru pun ikut menangis. 

“Hans, lo hadir di detik -detik terakhir kita menghabiskan masa SMA. Tapi waktu yang sebentar itu sukses bertahan di hati dan pikiran kita selamanya.”

Aku tersenyum memandangi buku tahunan SMA ku. Ternyata Hans entah kenapa selalu berada di kelas yang sama denganku. Ah, andai saja aku mengenalnya lebih cepat, mungkin kenanganku dengannya akan lebih banyak lagi. 

Aku menghela napas kemudian tersenyum. Biarlah semua yang sudah berlalu biar menjadi kenangan di hatiku. Maaf, malam itu aku menamparmu. Dan terimakasih, Hans karena sudah singgah di hidup dan hatiku. Andai nanti kita bertemu lagi, aku harap aku bisa mengenalmu lebih cepat. 

“Malam itu, cahaya bulan menyinari hatiku

Dan hangatnya tetap melekat di hatiku hingga kini



Dia membuatku hanyut di dalamnya,

Debaran hatiku ini hanya untuknya

Aku ingin selalu bersamanya seperti saat ini

Sampai dunia kiamat

Lihat selengkapnya