Aku merasa trauma berdiam seorang diri di kelas. Takut kejadian beberapa hari yang lalu kembali terjadi. Cerita kemaren masih kusimpan rapat-rapat, termasuk dari Nada.
Ah sialnya buku tugasku ketinggalan di kelas. Siang ini, kami belajar di ruang komputer, sekaligus untuk praktek mata pelajaran TIK. Langkahku semakin cepat menuju kelas. Aku melihat plang nomor yang terbuat dari kayu di atas pintu. Aku jelas tak salah tempat. Ini benar kelasku, tapi di dalam sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Kelas dipenuhi murid yang sedang memperhatikan guru di depan kelas.
Bukannya semua teman-temanku ada di ruangan komputer. Aku masih terdiam berdiri di dekat pintu. Dari sini, aku bisa melihat wajah-wajah mereka. Tak satu pun yang kukenal. Mereka bukan teman sekelas ku.
"Apa aku salah kelas?" Aku kembali melihat plang kayu di atas pintu. Tak ada yang berubah, ini masih kelasku.
"Mira... Seperti biasa kamu mendapatkan nilai sempurna."
Seorang murid maju ke depan untuk mengambil kertas yang diberikan guru. Kurasa itu kertas ujian. Mataku mencari di mana letak mejaku. Ada yang yang duduk kursiku.
Aku juga melihat bagian belakang kelas. Sejak kapan peta dunia di pajang di dinding bagian belakang. Ada lemari kayu di bagian kiri dekat jendela yang belum pernah kulihat sebelumnya. Lemari tersebut berisi buku-buku dan globe.
Semuanya semakin membingungkan. Aku menengok ke dalam dengan hati-hati. Berniat ingin mengambil buku tugasku sebentar. Mungkin kelasku sedang di pakai oleh kelas lain.
"Permisi!" ujarku pelan.
Serentak mereka menoleh ke arahku. Wajah yang tadi biasa saja berubah menghitam seperti terbakar. Mulut mereka juga terbuka lebar seperti ingin melahapku.
"AAAAAAKKKKHHHHH!!!" Aku berteriak keras hingga semuanya menggelap.
Mataku terbuka perlahan. Aku melihat sekitar, ruangan serba putih. Ada tiang infus di samping tempat tidurku. Menandakan jika aku ada di rumah sakit.
Aku tersentak kaget mendengar suara kran air dari arah kamar mandi. Kejadian horror belakangan ini terus terjadi di hidupku. Wajar jika aku jadi bersikap was-was.
"Siapa di dalam?" tanyaku cepat.