Pulang

Nasrani Lumban Gaol
Chapter #1

Kepingan Satu : Mamak Sakit

Udara musim dingin mulai terasa, masuk melalui celah-celah jendela yang dibiarkan terbuka. Matahari bersinar cerah hari ini, tidak seperti beberapa hari yang lalu. Kau sedang duduk di atas sebuah kursi kayu, di depanmu sebuah laptop yang sedang menyala. Beberapa saat yang lalu, kau membuka whatssap lalu menyambungkannya ke laptopmu, kau begitu malas mengetik di handphone, jadi setiap ada kesempatan kau lebih memilih untuk membuka whatsapp di laptopmu. Sebuah pesan dari kakak tertuamu baru saja masuk. Pesan yang membuatmu duduk termangu.

Mamak sakit.

Hanya itu. Tidak ada pesan basa-basi menanyakan kabarmu, apa yang sedang kau lakukan atau kapan studimu akan selesai. Begitulah kau diperlakukan di keluargamu, begitu juga kau memperlakukan semua orang di keluargamu, kecuali mamak.

Wanita tua itu selalu kau perlakukan dengan baik karena kau merasa hanya tubuhnya yang bisa menjadi tempatmu bersandar selama ini. Hanya tangannya yang akan merengkuhmu ke dalam pelukannya. Hanya cinta wanita itu yang bisa menenangkan badai di dalam hatimu yang memang mempunyai kecenderungan untuk menuntut banyak. Wanita itu kini sedang sakit.

Kau sedang menimbang-nimbang dalam hatimu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya. Kau tahu kakak tertuamu tidak akan repot-repot mengabarimu jika penyakit mamak hanya sekedar flu, masuk angin atau sakit kepala. Dalam hatimu, kau malah sudah membayangkan, jika mamak mungkin sudah dibawa ke rumah sakit. Kenapa kau tidak menelepon saja kakak tertuamu? Dia tidak sejahat itu, menolak berbicara denganmu jika masalah kali ini melibatkan mamak.

“Hahh…” kau mendesah perlahan dan berat. Kau bahkan tidak jadi melanjutkan sarapanmu. Sepotong sandwich tergeletak di sisi laptopmu beserta doujiang yang sempat kau seruput setengahnya. Kau tidak berselera lagi melanjutkan sarapanmu. Rasa khawatirmu sudah menggantikan rasa lapar yang sebenarnya sudah terasa disaat kau baru bangun.

Lihat selengkapnya