Hidup di perantauan memang penuh perjuangan, terutama di ibukota. Apalagi kota Jakarta yang memang terkenal dengan kehidupan nya yang keras.
Adi adalah seorang mahasiswa di universitas Indonesia, prestasi nya lah yang membawa nya ke sana. Meskipun keluarga nya kurang mampu, namun kegigihan nya dalam mencapai cita-cita tak pernah pudar.
Dengan beasiswa yang ia dapatkan, Adi bisa berkuliah tanpa ada tanggungan biaya persemester dan mendapatkan uang saku. Meskipun demikian ia tetap bekerja untuk mencukupi kebutuhan lainnya. Bekerja pun tak menghalangi nya untuk tetap belajar dan mempertahankan IPK nya.
Kesibukan yang padat membuat nya jarang menghubungi ibu nya di kampung. Adi sibuk dengan tugas-tugas kuliah dan ia bekerja paruh waktu di sebuah cafe sebagai barista.
Malam itu Adi sedang melamun di kamar kos nya,tak lama kemudian datang seorang dari kamar sebelah nya yang bernama David.
"Woi" kata David masuk ke kamar mengagetkan Adi
"David, Ngagetin aja" kata Adi, David duduk di sampingnya.
"Mikirin apa bro?" Tanya David.
"Gak, cuma lagi capek aja. Tugas banyak, di tambah kerja." keluh Adi.
"Nama juga mengejar cita-cita, ya ini lah suka duka nya." kata David.
"Iya sih, syukuri aja yaa" kata Adi sambil mengambil segelas air minum.
"Lebaran lo pulang kampung gak?" tanya David
Glekk, glekk. Adi sedang minum, lalu ia menjawab
"Lagi krisis Vid. Lagian tiket bus mahal"
"Gak kangen emang sama orang tua?" tanya David.
"Ya kangen,tapi aku lagi hemat-hemat. Uang saku beasiswa cuma cukup buat bayar kosan. Mana kebutuhan makin banyak, mau nabung juga buat beli motor" jelas Adi.
"Sebenarnya lo gak pulang juga gapapa, tapi sering-sering lah telfon orang tua lo. Tanya kabar nya" kata David berjalan mengambil setoples gula.
"Iyaa, pasti di telfon kok. Cuma kadang suka gak tepat aja. Pas aku sibuk, mereka telfon, pas aku telfon, eh malah gak di angkat"
"Oo begitu"
"Iyaa begitu, lagian aku juga sibuk banget. Tugas kuliah lah, kerja juga. Pulang-pulang udah capek, ngantuk" kata Adi lalu berbaring di kasur nya.
"Iyaa juga yaa,eh gue minta gula yaa" kata David.
"Ambil aja"jawab Adi, David mengambil toples gula.
"Balikin lagi nanti"
"Iyeee" kata David kembali ke kamar nya.
Setelah David mengambil beberapa sendok gula ia mengembalikan nya.
"Nih gue balikin yaa"
"Ohh iya taro aja di situ" kata Adi