Legend terbangun dari tidurnya. Sementara petnya berada di sampingnya. Dia sadar misinya belum beres di gunung Tabebuya.
Dia mulai melanjutkan perjalanan. Sesekali dia mengeluarkan daging untuk petnya ketika dirasa petnya mulai menunjukan ekspresi marah. Hal itu dilakukan agar dia tidak perlu mengulangi jurus penaklukan untuk kedua kali.
Untuk meningkatkan skill membunuh petnya, si Harimau putih elit dia suruh berkelahi dengan tiga ekor beruang buas yang ditemui tanpa dibantu sedikitpun. Ketika dirasa skill membunuh petnya sudah sempurna baru dia bantu.
Sekarang Legend akan menyuruh petnya untuk membunuh harimau elit yang lain. Ternyata petnya berhasil menyerang dan mencegah agro pindah ke hunter. Tank yang sempurna agar Legend selalu merasa aman sebagai hunter marksman jarak jauh.
Hanya dalam waktu kurang dari sepuluh detik, bidikan panah Scythio berhasil membunuh harimau elit itu dengan mudah.
Tidak lupa Legend mengambil sesuatu dari setiap jasad hewan yang dibunuh. Ternyata hanya daging yang bisa didapatkan dan beberapa potion healing dari jasad harimau putih elit.
"Syukurlah ini bisa untuk makanan petku jadi tidak perlu beli ke pasar atau ke kota dulu."
Tanpa disangka dari kejauhan, Legend memperhatikan ada seorang herbalis wanita sedang sibuk mencari rempah di gunung Tabebuya. Sedikit tidak masuk akal ada orang berani masuk ke wilayah angker seperti ini.