Angin malam menerpa kulit seorang gadis yang duduk di kursi taman seorang diri, ia sebenarnya sedang menunggu seseorang, tapi entah mengapa seseorang itu tidak kunjung datang padahal waktu sudah menunjukan hampir larut malam.
Gadis itu menggosok tanganya, lalu menempelkanya ke pipi cubbynya, berharap udara dingin dalam tubuhnya bisa sedikit berkurang. Ia mendongak menatap langit malam tanpa hadirnya bulan dan bintang.
Kemungkinan sebentar lagi akan turun hujan. Gadis itu mengedarkan pandanganya mencari seseorang yang ia tunggu, namun ia tidak kunjung melihat keberadaan seseorang itu.
Tiba - tiba saja penglihatanya menggelap karna sebuah tangan menutup kedua matanya. Gadis itu tersenyum lebar, ketika wangi maskulin seseorang masuk ke indra penciumanya. "Jail banget kamu Be, lepasin ngga, aku jadi ngga bisa liat. "
Peria itu tertawa kecil, melepas tanganya yang ia gunakan untuk menutup kedua mata gadis di hadapanya. "Yah ketauan, kamu cenayang ya, kok bisa kenal sama aku yang jelas - jelas udah tutup mata kamu tadi. "
Gadis itu terkekeh, menarik tangan pria di belakang tubuhnya untuk berjalan memutar dan duduk di sampingnya. "Kamu ngga pinter boongin aku. "ujarnya
"Maaf aku telat dateng dan bikin kamu nunggu lama."ujar pria itu menggenggam tangan kanan gadis di hatapanya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk mengusap pelan pipi kanan gadis itu.
"Ngga masalah, yang penting sekarang kamu udah ada di sinih. "senyum tulus terukir di bibir gadis di hadapannya, membuat denyutan sesak hadir di dada pria itu.