Pura - pura Lupa

Lutfia fadillah melia putri
Chapter #5

Tidak Mengerti

"Vi. oper bolanya kesini! "

Delfira berdiri dibawah ring basket, menunggu Vivi mengoper bola di tanganya.

Hari ini jadwal olahraga untuk kelas Delfira,Sandra dan Vivi, mereka bersyukur mendapat jadwal olahraga pagi hari. Selain udaranya masih segar, terik matahari juga masih cukup bagus untuk pertumbuhan.

"Jangan Vi, oper ke gue aja. "pekik Sandra. Vivi yang berada di tengah lapangan mengernyit bingung.

"Vi, buruan lempar ke gue. "kata Delfira tidak sabaran.

"Lepar ke gue aja Vi. "teriak Sandra.

Mendengar teriakan Sandra, Vivi mulai mendriblle bola ditanganya, mengangkatnya ke udara dan melemparnya ke arah Sandra. Sandra tersenyum kemenangan, sedangkan Delfira berdecak kesal.

Sandra mulai mendriblle bola di tanganya beberapa kali, sebelum bersiap melempar bola itu kedalam ring basket di dekatnya.

"Yes! "seru Sandra.

Delfira berjalan mendekat ke arah Vivi dan langsung mendumel kesal pada gadis itu.

"Lo gimana sih, tadi kan udah gue bilang lempar ke gue. "kesal Delfira.

Vivi menggaruk keningnya yang tidak gatal. "Maafin Vivi ya Del, abisnya Sandra teriak mulu suruh Vivi oper bolanya ke Sandra. Jadi Vivi oper ke Sandra deh. "

"Gue menang. "seru Sandra tersenyum bangga.

"Curang lo."kata Delfira. "Bisa aja manfaatin otak polos Vivi. "

Sandra tertawa kecil. "Harus dong Del, lagian sayang kalo gue ngga manfaatin. "

Delfira mendengus. Gadis itu merangkul pundak Sandra dan Vivi untuk berjalan bersamanya menuju sebuah pohon rindang yang berada di pinggir lapangan. Salah satu tempat yang mereka jadikan untuk beristirahat selepas olahraga.

Ketiganya langsung merebahkan tubuh mereka diatas rumput hijau. Pandangan Delfira menatap lurus kedepan dengan fikiran menerawang. Keadaan di antara ketiganya menjadi hening akibat sibuk dengan fikiran masing - masing.

"Del."Delfira berdehem singkat menjawab panggilan Sandra.

"Kemarin, gue kaya liat lo deh. "Delfira menoleh bingung ke arah Sandra yang masih menatap lurus ke depan.

"Maksud lo? "Sandra ikut menoleh menatap Delfira serius.

"Tadi Vivi liat Delfira lagi sama dua cowo. "celetuk Vivi.

Dua cowo? Siapa? Delfira terdiam. Kejadian kemarin dimana dirinya bertemu Alvin terlintas di kepala Delfira.

"Iya Del, kalo ngga salah gue kenal cowo yang sama lo kemarin di pinggir jalan. "timpal Sandra.

"Arga kan? "kata Sandra. "Dan untuk yang satunya, setau gue dia itu Alvin. Musuh Arga dari sekolah sebelah. "

"Lo kenal Alvin? "tanya Delfira penasaran.

Sandra mengangguk mantap. "Gue kenal Alvin karna terkadang Arga bolos sekolah buat duel sama Alvin. Katanya sih mereka musuhan karna sesuatu hal. "

"Lo sendiri, kenapa bisa kenal Alvin?"kini Sandra yang dibuat penasaran jawaban apa yang akan Delfira berikan untuk pertanyaanya.

"Mungkin mereka saudaraan. Bisa jadi kan. "saut Vivi.

"Dia mantan gue. "

Lihat selengkapnya