Pure Love for Mrs. Pumpkin

EliyNorma
Chapter #1

1 | Rencana Mama

"Menikah?"

"Sudah waktumu, Nak," ledek Mauri. Intonasinya benar-benar menjengkelkan.

Trea melotot galak pada Mauri. Sahabatnya itu bukannya mendukung malah menjatuhkannya.

"Awas saja kalo Mama sudah pergi, mampus lo Mauri!" omel Trea dalam hati.

Di seberangnya, Mama mengangguk setuju pada Mauri. Wanita awal empat puluh tahun yang masih terlihat sangat muda imbas dari rutinitas perawatan salon itu tersenyum lebar.

"Calonmu kali ini luar biasa, Sayang. Dia manajer di salah satu BUMN, sudah punya rumah dan apartemen sendiri, sikapnya juga ramah dan sopan, plus dia sangat baik hati." Mama membujuk riang, setengah memprovokasi.

Sayangnya sang putri semata wayang tak mempan diprovokasi. Telinga tajam Trea menangkap kejanggalan nada dalam suara Mama. Matanya menyipit hingga segaris tebal. "Mama sudah disogok apa sama dia?" selidik Trea.

"Nggak, nggak, Mama nggak disogok apa-apa!" Mama menggeleng cepat.

Sayang seribu sayang, Trea tak mudah dikibuli. Mata tajam Trea dengan cepat meneliti seluruh penampilan Mama. Tak ada yang aneh. 

Mini dress bercorak bunga itu sudah Trea kenali sejak tiga tahun lalu karena itu "memang" milik Mama sendiri. Sepatunya pun Trea hafal, sepatu flat yang mereka beli bersama beberapa bulan lalu di Pondok Indah Mall.

Lalu apa, dong? Nggak mungkin banget Mama mempromosikan calon menantu semenggebu-gebu seperti sekarang ini. Kemarin-kemarin juga sikap Mama masih kaleman meski para kandidat itu juga memiliki kualifikasi top.

Saat itulah mata tajam Trea menyadari sesuatu yang belum pernah dilihatnya selama ini. Sebentuk cincin berlian berwarna biru dan putih dengan model serupa milik Kate Middleton melingkar indah di jari manis Mama.

Trea jengkel. Cepat dia menyambar tangan Mama dan mengacung-acungkannya.

"Ini apa, Mama?" 

"Eh, ini hadiah," Mama gelagapan.

"Dari Papa?" Kejar Trea.

"Bukan."

"Dari teman sosialita Mama?" Cecar Trea.

"Emm …, Sayang, kenapa kamu malah tanya cincin, sih?" Mama gelagapan.

"Dari selingkuhan Mama?" Trea menebak lugas.

"Enak saja Trea, begini-begini Mama masih punya iman. Mama gak bakal selingkuh dari Papamu." Mama sewot.

"Lalu ini dari siapa?" desak Trea.

"Tentu saja ini dari Thobi!"

Lihat selengkapnya