~Kami hanya kasus yang tidak akan pernah pupus atau putus~
🥀🥀🥀
Semenjak Sata berpacaran dengan Gladies, aku tidak pernah lagi melihat lelaki itu keluar dari balik pintu coklatnya. Setiap kali melewati jalan setapak yang pernah menjadi saksi kisah kami, hati selalu mengamuk dan berkata ingin tinggal sebentar lagi.
“Sata pasti keluar dan akan mengantarku pulang,” batinku beberapa kali. Namun, saat kaki sudah melangkah sangat lambat, ia tak kunjung kudapat. Sata membuatku terbiasa dengan hadirnya yang tak terduga, lalu kini meninggalkanku dengan adaptasi baru yang harus kulakukan sekuat tenaga.
Malam telah datang untuk melakukan tugasnya, tapi suasana penat dari kemarau panjang masih memberi kesan tak tertahankan. Debu kemarau memenuhi sepatu putihku, uap panas bumi seolah menyembur dan memburu. Untungnya jalanan tidak terlalu ramai oleh lalu lalang orang yang sedang sibuk dengan urusan. Helaan napas berulang-ulang terhembus mengingat betapa hasrat masih hebat. Saat itulah, sebuah keberuntungan tersesat dan menemukan seorang gadis yang jiwanya sedang sekarat.