Putih Yang Menyamar Hitam

Senna Simbolon
Chapter #19

Aku atau Dia?

~Putih dan hitam sebuah lambang dalam kehidupan. Mereka harus memiliki kekuatan yang seimbang, agar siklus tidak berantakan~

🥀🥀🥀

Hari ini mentari tidak bersinar seperti biasa. Ia terlihat sedang memikul berbagai penderitaan. Sangat terlihat jelas dari cahaya yang semakin redup di setiap detiknya. Terkadang benda penerang itu bersinar cerah, tapi setelah ia tidak mampu menahan perih, cahayanya redup kembali. Hati juga ikut terbawa suasana kesedihan. Lama aku memandang angan, berharap ada yang mampu menguatkan.

“Makasih banyak ya, Abangda selalu ada buat bantuin aku.” Mata berkaca-kaca karena dia yang selalu ada. “Maaf cuma bisa traktir makan yang enggak seberapa.” Aku menumpuk mangkuk, lalu menyisihkannya ke sebelah kanan.

“Apa pernyataanku kemarin kurang jelas?” Otak coba mencerna maksud perkataannya. “Soal perasaanku samamu, aku serius. Tetapi memastikanmu baik-baik saja, sudah cukup.” Dielusnya punggung tangan yang berada di atas meja.

“Abang benaran suka sama Nesta?” Aku masih menganggap yang kemarin adalah guyonan karena diungkapkan dengan candaan.

“Nest, apa hari ini aku masih terlihat main-main?” Kepala menggeleng dan mengusahakan kesadaran tetap utuh. “Sayangnya kita bertemu di waktu yang salah, saat cintamu untuk cowok lain. Jangan merasa bersalah karena tidak bisa membalas perasaanku! Tidak semua cinta ada balasnya.” Karena tidak ingin terlihat kaku, Bang Depo menikmati jus jeruk yang tinggal setengah.

Tuhan telah mempertemukan aku dengan malaikat, aku menarik perkataanku yang mengatakan Bang Depo iblis bejat. Bahkan sekarang dia lebih sering ada daripada Raka. Mungkinkah yang dicinta akan kalah sama yang selalu ada? Tidak, aku tidak boleh gegabah!

“Ayo aku antar pulang! Udah mau malam, aku enggak mau kau mengalami kejadian kemarin.” Aku mengangguk, lalu berjalan menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

Lihat selengkapnya