Alkisah pada suatu masa penciptaan inti seluruh makhluk kehidupan terdapat kisah legendaris antara dua pasang tokoh sejati.
Kisah ini adalah tentang suatu cahaya suci dan penjaga agung.
Zaman itu adalah zaman "pilihan bebas" dimana aturan dan petunjuk Tuhan belum tercipta maka setiap penciptaan diberikan kebebasan mutlak untuk mengatur setiap perkara dan memutuskan langkah mereka.
Lalu apa yang terjadi di sana?
Terbentuklah sistem tata kelola semesta yang diatur oleh para ciptaan itu sendiri, sedang Tuhan hanya mengamati dari jauh tanpa campur tangan memberi rahmat, petunjuk, perrlindungan, atau apapun itu.
Sistem itu terwujud sendiri, karena sifat sistem adalah kehendak bebas, maka setiap cahaya yang tercipta diputuskan secara perundingan bersama agar mereka menyalakan sinarnya dengan sembunyi sembunyi, mereka juga memiliki penjaga penjaga yang menjaga cahaya agar tidak bersinar melewati batas tapi juga tetap tidak kehilangan terang yang mereka punya.
Para penjaga cahaya itu dipimpin oleh satu penjaga agung. Penjaga Agung yang dididik oleh keadaan untuk selalu lurus dan hanya menjaga tanpa menumbuhkan perasaan sedih, marah atau cinta yang ia punya. Ia dituntut selalu netral dan selalu meneguhkan sistem yang telah disepakati oleh para ciptaan Tuhan pada kala itu.
Namun suatu ketika tatkala Sang Penjaga Agung menjalankan tugasnya, ia menemukan sebuah cahaya yang lahir dengan kilauan yang berbeda dengan para cahaya yang selama bertahun tahun ia jaga.
Cahaya itu lembut namun kuat, terangnya seakan berkata ia tidak bisa diganggu oleh siapapun juga, murni, suci, indah sekaligus menggetarkan.
Sang Penjaga Agung pun mulai jatuh cinta kepada Sang Cahaya suci yang berpijar terang.
Cinta itu tumbuh diam diam, Sang Penjaga Agung hanya bisa melindungi dan menjaga Cahaya Suci itu dari kejauhan untuk menjaga agar siapapun tak bisa mengetahui rasa cintanya yang sudah mekar.