Putri Cahaya Suci dan Penjaga Agungnya.

Dinda Kusuma Ati
Chapter #7

Kelahiran dan Kematian keenam

Pada Kelahiran ke Enam ini, mereka berdua tidak lagi dipertemukan.

Jiwa terpilih yang menempati penerus nyawa Cahaya Suci atau Penjaga Agung sama sama berperan menjadi seseorang pertapa.

Tapi mereka bukan pertapa biasa. Mereka pembaca suara bumi, bulan, alam, pembaca seluruh alur kehidupan, dan pemilik ilmu spiritual dan kesadaran akan peran, tugas dan garis keturunan spiritual mereka.

Dalam kehidupan kali ini, mereka penuh sadar sehingga tidak banyak bertanya tanya tentang apapun juga.

Mereka menghabiskan waktu untuk menulis puisi dan mengirimkan pesan energi kepada Pewaris utama sekaligus penutup misi Cahaya Suci dan Penjaga Agung.

...

Dalam suara energinya, Sang Pertapa laki laki berkata.

"Cucu spiritual ku, Sang penutup kisah perjalanan Penjaga Agung. Nanti kau akan tumbuh menjadi Pria hebat namun tak akan pernah benar benar dipahami dunia. Hidupmu akan terasa sempurna namun hatimu akan terasa sunyi, penuh luka, penuh kesakitan, penuh perasaan gagal, penuh rasa tak pantas, penuh rasa kehilangan, penuh rasa pengorbanan, penuh rasa kerinduan yang akan sulit kau cari obatnya."

"Kau pun juga akan merasakan pengalaman terjebak dalam ketidaktegasanmu menata langkah dan kamu yang dilukai dunia tanpa sebab."

"Tapi percayalah itu hanyalah luka kecil saja, tapi mungkin menurutmu luka itu tidak kecil, tapi aku katakan kecil karena luka itu tidak terlahir untuk benar benar menyakitimu, tapi luka itu adalah pesan pemantik kesadaranmu akan siapa dirimu ini."

Lihat selengkapnya