Getaran sakit tersembunyi dari Tuan Putri yang tidak dipahami seluruh keluarganya itu membuat jiwa penerus langkah cahaya berikutnya memiliki peran di dunia sebagai Putri Mahkota yang yatim piatu, ia dididik oleh para perdana menteri dan petinggi Istana serta kepemimpinan sementara diserahkan kepada penasehat raja sebelumnya sesuai dengan isi wasiat orang tuanya sebelum tiada.
Putri Mahkota itu akan dijaga dan dididik untuk meneruskan tahta ketika ia mulai menjadi muda dan siap menjadi satu satunya Ratu yang memimpin kerajaan.
Putri Mahkota pun hidup bebas tanpa ikatan ekspektasi dan jeratan kedua orang tuanya, ia hanya perlu belajar dan apabila apa yang ia harus pelajari telah selesai ia pahami semua ia dibebaskan untuk bermain baik di wilayah istana ataupun di wilayah rakyat.
...
Singkat cerita Sang Putri Mahkota yang menjadi penerus nyawa Cahaya Suci itupun kembali menemui penerus nyawa Sang Penjaga Agung yang terlahir menjadi pemuda biasa di tengah masyarakat.
Ia adalah pemuda baik hati, suka menolong, tangguh dan cerdas serta berparas tampan nan manis. Putri Mahkota pun jatuh cinta.
...
Sampai pada waktu akhirnya masa ia dinobatkan menjadi seorang Ratu yang memerintah wilayah.
Sang Ratu masih tetap menjalin kasih dengan pemuda yang ia temui sewaktu itu.
Sang Pemuda iru menjadi perpanjangan suara dari rakyat sehingga memudahkan Ratu untuk membangun kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Hingga suatu saat Sang Ratu mengajukan pernikahannya kepada para menteri dan petinggi kerajaan.
Namun semuanya menolak.
"Ratu, sebaiknya kau memperhatikan asal usul calon suamimu, dia hanyalah pemuda biasa," ucap mereka semua yang tidak menyetujui rencana pernikahan mereka.
"Mengapa?? Aku Ratu di sini! Mengapa kalian malah menjerat langkahku? Memangnya apa yang dirugikan para rakyat dan apakah aku merugikan kalian jika aku menikah dengan orang yang aku cintai? Dia banyak berbakti kepada Istana dan seluruh rakyat, ia hanya tidak memiliki kedudukan! Kenapa kalian tidak bisa berpikir matang dan terang! Terus terusan saja menghalangi langkahku dan kisah cintaku dengan pemikiran sempit kalian!"
Tapi kemarahan Sang Ratu itupun tak dihiraukan mereka, para petinggi dan menteri Istana sepakat tidak setuju dan memilih mengundurkan diri apabila Sang Ratu memaksakan diri untuk tetap mau menikahi kekasihnya yang seorang rakyat biasa itu.