Putri Cahaya Suci dan Penjaga Agungnya.

Dinda Kusuma Ati
Chapter #8

Kelahiran dan kematian ketujuh

Pada kisah kelahiran dan kematian jiwa ke tujuh ini Sang Penjaga Agung sudah kembali memilih jiwa untuk melanjutkan peran penerus kisah nyawanya namun Cahaya Suci merajuk dan memohon agar Tuhan berkenan berbicara padanya.

Tuhan pun mengabulkan. Ia akhirnya terbang ke ruang hampa mencari radar Tuhan untuk berbicara padanya.

..

Jiwa Sang Penjaga Agung akhirnya sendirian di bumi tanpa rasa kasih yang pernah tumbuh karena memang tokoh penerus nyawa Cahaya Suci yang seharusnya ia cintai sedang kosong dan tidak turun ke bumi.

Ia diberi pengetahuan akan jodohnya yang tidak akan pernah hadir sehingga ia memutuskan untuk mengabdikan diri kepada Tuhan dan masyarakat sampai akhir hidupnya sembari terus menerus berdoa dan setiap malam mendekatkan diri kepada Tuhan memohon agar pada garis hidup berikutnya cinta yang ia rasa bisa dihidupkan dengan sangat indah pada penerus takdirnya.

Tatkala Sang Penjaga Agung serta penerus nyawanya sedang sibuk memohon doa agar cinta mereka bisa hidup seindah indahnya, Sang Cahaya Suci malah melakukan hal yang sangat tidak di sangka sangka.

Dalam ruang hampa itu ia berdialog dengan radar Tuhannya.

"Tuhan, ini aku Cahaya Suci ciptaanMu."

"Tuhan, kenapa sih Tuhan kisah cinta kita selalu tragis, selalu bertemu orang orang menyebalkan yang asik sendiri serta percaya diri dalam kesesatannya, kenapa kau biarkan ciptaanMu yang membelaMu ini diganggu oleh mereka padahal aku yakin kau menciptakan segalanya dengan penuh cinta, kecerdasan serta cahaya suci yang kau takar sempurna. Tuhan bukankah aku dan Sang Penjaga Agung bersikukuh menegakkan kasihMu di bumi? Kenapa kau tak bela saja selalu kami? Kenapa kami yang harus menempuh perjalanan panjang ini? Kenapa kami yang menunggu bumi? Kenapa kami menunggu waktu yang sebegitu panjangnya ini? Tuhan aku gamau berkelana penuh sakit lagi, aku gamau kalah dengan dunia ini, aku gamau Tuhan, aku Cahaya SuciMu, seharusnya aku tegak teguh berdiri dan tak terpungkiri siapa siapa lagi, Tuhan aku gamau menempuh perjalanan penuh luka trauma lagi, Tuhan aku sepertinya terlalu lelah aku terlalu marah aku mau meledak Tuhan, tolong tolonglah Cahaya SuciMu ini, kasihanilah aku Tuhan, aku rasanya tak mampu menahan penderitaan lebih lama lagi. "

"Tuhan, aku mau pulang aja deh, aku sudahi aja deh semuanya, aku ikhlasin aja deh kisah cintaku pada Penjaga Agung itu, aku ikhlaskan semua cita citaku melihat seluruh dunia mengenal cahayaMu, aku ikhlaskan semua seluruh nyawaku, aku sudah terlalu lelah Tuhan."

Tiba tiba Tuhan pun menyambut dengan lembut berkata, "Tidak ya, jangan pulang dulu ya."

"Ih Tuhan kenapa sih, kan aku cahaya Tuhan kenapa kok gaboleh pulang dan kembali ke Tuhan. "

"Ya karena aku tidak mau, yang mutlak kan kehendakKu. "

Lihat selengkapnya