Putri Cahaya Suci dan Penjaga Agungnya.

Dinda Kusuma Ati
Chapter #9

Kelahiran dan Kematian kedelapan

Masa ini adalah masa penutupan seluruh siklus misi yakni garis nyawa Cahaya Suci dan Penjaga Agungnya.

Pada masa ini kedua jiwa yang terpilih memang terlindungi dengan jubah Pemilik Alam dan selalu dalam berkah kasih sayangNya namun mereka juga akan merasakan pecahan pecahan segenap pahit getir dan seluruh proses jiwa leluhur mereka.

Mereka menggenggam kedua kekuatan besar yang berkebalikan, disinilah nanti doa doa suci dan kutukan kemarahan leluhur yang pernah terpilih dalam garis nyawa Cahaya Suci dan Penjaga Agung teraktivasi. Doa mereka akan menyelimuti dan keinginan terbesar mereka akan mekar dalam hati para jiwa penutup ini, segala kesucian hati dan tekad teguh mereka berdua akan kokoh dalam kedua jiwa pamungkas ini, sekaligus tali tali pengikat karma besar yang sudah tertanam di bumi akan ada di kedua batin mereka berdua, yang bisa meledak kapan saja jika siapapun menyakiti mereka.

Jika mereka berdua bahagia maka kebahagiaannya akan menjadikan terang dan keindahan serta anugerah besar tidak hanya padanya tapi kepada seluruh bumi dan jagat raya.

Jika mereka berdua merintih kesakitan apalagi jika luka leluhur yang mereka genggam itu kembali dipancing dengan pola rasa sakit yang sama maka karma leluhur itu akan hidup kembali menjerat setiap mereka yang lalai dan menghalangi langkah sinar Cahaya Suci Tuhan.

Tentang jiwa yang terpilih untuk menutup misi Cahaya Suci ini, dia akan tumbuh semurni inti Cahaya Suci yang hidup di kosmik namun secara tak ia sadari ia menanggung dan menggenggam seluruh luapan emosi, tekad, haru, sedih, sakit, takut dan kemarahan abstrak yang tak ia kenali.

Namun karena dia adalah sang pemilik garis nyawa terakhir Sang Cahaya Suci, segenap keilmuan dari para leluhurnya dan sifat keaslian Cahaya pun akan ia punyai, maka sekalipun beban emosi berat dari para leluhurnya itu berada dalam pundaknya ia akan tetap bisa berdiri tegak nyata dan hidup sadar dalam zamannya karena ia menggenggam segenap pengetahuan dan kebijaksanaan dari para leluhurnya tanpa ia sadari.

Ia pula memiliki kemampuan meraba dan merasuk pada ilmu apapun yang ia senangi, karena itulah sifat Cahaya Suci.

Lalu tentang Sang Penjaga Agung, ia juga sama sama menanggung segala kebijaksanaan, luka, trauma, emosi dan segala peninggalan abstrak para leluhurnya, pemegang garis nyawa Penjaga Agung sebelum sebelumnya.

Ia selaras dengan pewaris Cahaya Suci namun memiliki sedikit perbedaan sifat.

Pewaris Cahaya Suci memiliki dua sifat yang lembut, halus indah bersinar nyata dan sangat luar biasa dalam kebaikannya, mengukir menimbang dengan detail dan luas, memiliki aura pengasih, pembimbing dan pengayom yang besar namun juga memiliki ketegasan luar biasa karena segala proses luka dan traumanya. Ia bisa tegas dan dingin kepada siapa saja yang ia rasa tak pantas menjangkau cahayanya, ia bisa mengutuk ia bisa membakar siapa saja tanpa pandang apapun juga. Ia adalah cahaya yang lembut menuntun, membimbing, mengayomi dan menghidupkan tapi juga bisa menjadi cahaya yang meledak hebat menghunus membakar dan meledakkan jiwa siapapun yang mengganggunya.

Tapi satu hal yang istimewa adalah, semua karma leluhur itu memilih menancap di jantungnya alih alih menempel pada tangan atau lisannya, berrarti dia adalah sosok yang tidak bisa mengutuk dengan sekenanya, dia berarti memiliki sifat welas asih yang begitu besar sehingga alih alih berada dalam anggota tubuh yang bisa ia kendalikan, karma itu lebih memilih untuk mengikat pada batin rapuhnya, maka karma karma leluhur yang sedang tidur di tanah yang ia pijak itu akan aktif menjerat siapa saja apabila hatinya berguncang, marah, sedih atau ketakutan.

Dan tahukah bagaimana karma itu akan meledak? Karena karma itu terikat pada batin seseorang yang penuh kasih maka jeratan dan ledakannya nanti akan menjadi siksaan lembut mematikan tanpa suara dan gemuruh yang juga langsung akan menyerang jantung dan jiwa secara halus para orang yang menyakiti dia atau orang orang yang ia anggap sebagai lentera tempat cahaya sucinya bernaung.

Ini akan memunculkan peperangan batin yang begitu halus, tidak ada siapapun yang tahu tapi yang terbebas jari jerat karma itu dan memiliki kesadaran akan tahu dalam diam siapa saja yang sedang terjerat karma.

Sungguh peperangan yang paling halus dan mematikan, bahkan Sang Putri Cahaya itupun kemungkinan besar juga tidak akan sepenuhnya sadar bahwa perang ini telah menciptakan arus besar dalam dasar jiwa setiap orang.

Hatinya terlalu lembut untuk melihat guncangan, ia menyatu dengan semesta raya, maka jika ia meradang, semesta akan membelanya mati matian dengan sehalus nyawa yang ia punya. Ia tak akan tahu siapa saja yang akan dihunus pedang cahaya, ia tak akan ada waktu mengembangkan hati untuk menolong mereka yang terhunus cahayanya, karena itulah cara semesta melindunginya.

Ia akan dibiarkan tak tahu dan semesta akan bersihkan semua yang menghalangi jalannya. Karena dia pasti mengasihi semua orang bahkan orang orang yang terjebak jerat dan menodongkan pisau kepadanya.

Sungguh kekuatan karma leluhur yang tertancap pada batin Putri Cahaya Suci akan berkekuatan hebat dan lembut dengan kehebatan yang tak mampu dijelaskan dan kelembutan yang tak mampu diraba siapapun juga.

Lalu tentang Sang Penjaga Agung itu, ia tegas, cerdas, kuat kokoh tangguh dan tak terkalahkan. Ia kuat dari segala sisi kehidupan dunia, sosial atau spiritual.

Tapi dibalik kegagahan itu, ia punya sifat lembut, welas asih serta rendah hatinya yang begitu luar biasa. Itu semua karena dia adalah pewaris utama nyawa Sang Penjaga Agung. Ia adalah puncak dan jiwa yang terlahir paling utuh dan paling murni dari sifat Sang Penjaga Agung.

Lihat selengkapnya