Pertunjukan perdana hari itu. Seragam Praja Maritim diperagakan beberapa praja pilihan yang berbaris rapi di depan umum. Tepatnya di hadapan Yang Mulia Paduka Raja. Juga para tamu undangan dari berbagai penjuru. Ulasan rasa takjub dan puas, tersirat dari wajah mereka tampak senang sambil manggut-manggut.
'Seragam Praja Maritim.'
'Dirancang sangat detail dan bagus!' begitu kira-kira yang ada di benak para tamu yang menonton dari barisan sisi singgasana. Saat Yang Mulia Paduka Raja berbicara.
"Aku mempersilahkan kepada siapapun menyampaikan pendapat tentang rancangan Seragam Praja Maritim!" ucapan lantang Yang Mulia Paduka.
"Yang Mulia Paduka, mohon perkenankan hamba menghaturkan pendapat. Seragam Praja Maritim sangat kuat, tahan air juga tahan api. Bahan logam ringan, lapisan luar menutupi tiga lapisan dalam. Kami perwakilan sekte mengucapkan selamat atas rancangan berharga ini!" kata seorang perwakilan dari sekian tamu. Yang Mulia Paduka mengangguk lega mendengar pendapat yang diucapkan tersebut.
Sebilah tangan Yang Mulia Paduka mengarah pada jajaran Praja yang sedang berpose segagah mungkin. Seseorang memimpin pertunjukan di depan sana.
"Kami merancang dan membuat seragam ini, terimakasih kepada para pekerja yang mewujudkan Seragam Praja Maritim menjadi nyata," seru lantang seseorang tidak lain adalah Shiji Wungsu. Kedua lengan bertaruh di sisi pinggang dengan gagah. Sebentar kemudian, ia memasang perlengkapan terakhir yang memperkuat seragam rancangannya.
"Sabuk Senjata!" kata Shiji Wungsu sembari memasang sabuk berbahan besi lentur dan di lingkarkan di pinggangnya.
"Lipatan saku untuk amunisi dan senjata tajam. Setiap sabuk memiliki variasi berbeda, tergantung fungsi tiap divisi Praja Maritim berfungsi. Ini level terkuat dari seragam Praja Maritim!" lanjut Shiji Wungsu kepada khalayak tamu yang menonton. Semua mata memandang ke satu arah padanya.
"Kuat dan lentur," kata Shiji Wungsu. Memimpin langsung peragaan seragam itu serta bagaiman cara memasangnya.
"Ada pendapat yang lain?" Yang Mulia Paduka menunggu seseorang dari tamu berkenan memberi penilaian.
Tidak menunggu lama. Seseorang berdiri dan melangkahkan kaki sebentar bersamaan dengan suara seorang wanita.
"Hamba berkenan menghaturkan pendapat, Yang Mulia," kata wanita tersebut. Lembut namun tegas, suara wanita menyita perhatian semua mata, semula tertuju pada Shiji Wungsu dan beralih pada wanita itu. Termasuk perhatian Yang Mulia Paduka.
Belum banyak yang tahu siapa wanita yang datang dalam jajaran tamu dan menonton peragaan Seragam Praja Maritim.
"Puan Amartha!" kata Yang Mulia Paduka, tentu tahu siapa wanita yang sedang unjuk diri tersebut. Tak menyia-nyiakan kesempatan dirinya menjadi pusat perhatian, wanita yang disebut dengan Puan Amartha, akhirnya menyampaikan pendapatnya.
"Sangat fantastik. Rancangan terbaik, sangat detail, spesifikasi yang kuat, menjadi perlengkapan wajib Praja Maritim! Kami dari Sekte Mayapadhi, sangat puas terhadap kinerja Paduka Maha Patih Shiji Wungsu!" ucap lantang Puan Amartha. Gaya bahasa lugas darinya sangat memuji. Tentu disambut senyum semua tamu yang mendengar.